Serangan Balik Ukraina ke Rusia Gagal, Zelensky Punya 2 Pilihan Mustahil: Menyerah atau Kalah Telak
Gagalnya serangan balik ke Rusia menimbulkan perpecahan di tingkat tertinggi pemerintah Ukraina. Zelensky punya 2 opsi, kalah atau kalah telak
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Friksi di antara petinggi pemerintahan Ukraina makin panas seiring perhatian para pejabat negara Barat terhadap lambannya kemajuan operasi serangan balasan.
Situasi ini membuat kondisi saling menyalahkan sedang terjadi di Kyiv.
"Ada asumsi bahwa mereka dibodohi oleh pihak militer dalam hal seberapa baik serangan balasan ini akan berjalan, bahwa mereka diberi penilaian yang terlalu cerah dari pihak militer," kata sumber itu.
"Dan mereka tidak senang tentang itu," kata dia.
Ditanya apakah kinerja pasukan di medan perang yang mengecewakan dapat memicu perubahan dalam komando militer Ukraina, sumber itu menjawab: "Saya belum mendengar sesuatu yang spesifik, tetapi orang dapat membayangkan hal seperti itu."
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina menolak mengomentari pernyataan spesifik sumber tersebut.
Meski begitu, dia mengakui ada komunikasi langsung antara komando militer dan kepemimpinan politik negara, yang tugasnya adalah membuat keputusan dalam kondisi dinamis dari negara tersebut terkait situasi militer.
"Keyakinan pada komando militer merupakan prasyarat penting untuk kemenangan," kata juru bicara tersebut.
Dia menyebut, laporan perselisihan internal petinggi pemerintahan Ukraina merupakan narasi propaganda Rusia.
"Hal itu terus-menerus dipromosikan oleh sumber media musuh," kata pernyataan itu.
Taktik Ukraina Bikin Lelah Rusia
Adapun Zelensky sudah mengakui bahwa serangan balasan Ukraina mengalami kemajuan "lebih lambat dari yang diharapkan".
Setelah enam minggu pertempuran, pasukan Ukraina belum mencapai garis pertama pertahanan Rusia yang disebut Garis Surovikin; jaringan pertahanan yang dibangun sejak akhir 2022, awalnya di bawah arahan Jenderal Sergey Surovikin.
Foto dan video pembakaran senjata berat yang dipasok NATO di ladang ranjau pedesaan dan pepohonan berkawah di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia telah menjadi keuntungan bagi pejabat dan media Rusia, yang secara konsisten melaporkan kekalahan telak dari upaya ofensif Ukraina.
Kekhawatiran Barat makin tinggi atas fakta di lapangan kalau serangan balasan Ukraina memang belum banyak menghasilkan kemajuan.