Junta Niger Janji akan Kembalikan Demokrasi setelah 3 Tahun, ECOWAS Menolak
Pemimpin kudeta Niger, Jenderal Abdurahmane Tchiani janji akan mengembalikan demokrasi setelah 3 tahun, ECOWAS menolak permintaan itu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
"Ecowas tidak lagi menerima transisi berkepanjangan di kawasan itu. Mereka hanya harus bersiap-siap untuk menyerahkannya dalam waktu sesingkat mungkin," kata Abdel-Fatau Musah, Komisioner ECOWAS untuk Urusan Politik, Perdamaian dan Keamanan, kepada BBC Internasional.
"Semakin cepat mereka mengembalikan kekuasaan kepada warga sipil dan berkonsentrasi pada tanggung jawab utama mereka yaitu mempertahankan integritas wilayah Niger, semakin baik bagi mereka," tambahnya.
Kudeta Militer di Niger
Baca juga: Kirim Utusan Bertemu Junta Militer Niger, AS Tancapkan Belati ke Punggung Prancis
Pada 26 Juli 2023, sekelompok tentara dari Pengawal Presiden Niger melancarkan kudeta dan mengumumkan Presiden Mohamed Bazoum digulingkan.
Gerakan kudeta tersebut dipimpin oleh Jenderal Abdurahmane Tchiani, lapor France24.
Junta Niger kemudian membentuk Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (Conseil national pour la sauvegarde de la patrie, CNSP) untuk mengatur negara
Jenderal Abdurahmane Tchiani mengatakan dirinya adalah kepala pemerintahan Niger yang menggantikan Presiden Mohamed Bazoum.
Anggota Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) menuntut agar junta Niger mengembalikan pemerintahan kepada Presiden Bazoum.
Dialog pihak ECOWAS dan junta Niger belum menghasilkan keputusan damai.
Sementara itu, ECOWAS mengatakan mereka telah mengaktifkan pasukan siaga untuk opsi intervensi militer jika gagal bernegosiasi dengan junta Niger.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Niger