Nasib Wagner usai Yevgeny Prigozhin Tewas, Dinilai Lebih Bahaya di Bawah Kepemimpinan Putin
Yevgeny Prigozhin termasuk di antara 10 penumpang yang dilaporkan tewas ketika sebuah jet pribadi jatuh di utara Moskow.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
Tidak diketahui apa yang akan terjadi pada operasi Wagner di Afrika.
Sebab, mereka terlibat dalam pertambangan dan membantu mengamankan rezim yang lemah.
Beberapa komentator berpendapat bahwa Rusia dapat mengambil alih kekuasaan, meskipun hal ini masih belum jelas.
Baca juga: Termasuk Bos Wagner Yevgeny Prigozhin, Ini 10 Daftar Korban Kecelakaan Jet di Moskow
Wagner Lebih Berbahaya di Bawah Kepemimpinan Putin
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan Grup Wagner akan menjadi ancaman yang lebih besar.
Pasalnya, kemungkinan besar mereka berada di bawah kendali Presiden Rusia Vladimir Putin setelah kematian Yevgeny Prigozhin.
“Grup Wagner berada di bawah kepemimpinan Putin."
"Biarkan semua orang menjawab pertanyaannya sendiri, apakah ancamannya akan lebih besar atau lebih kecil? Bagi saya, itu pertanyaan retoris,” ujar Morawiecki pada konferensi pers di ibu kota Polandia, Warsawa, Kamis (24/8/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Reaksi Negara-negara Eropa Atas Tewasnya Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dalam Kecelakaan Pesawat
Di sisi lain, banyak analis dan pejabat keamanan Barat berpendapat Putin dan sekutu-sekutunya mendalangi kecelakaan yang menewaskan sejumlah tokoh senior Wagner.
Namun, laporan itu tidak dapat dikonfirmasi.
Diketahui, Yevgeny Prigozhin telah membuat kesal Kremlin selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Sepak Terjang Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Berjuluk Koki Putin Jadi Kepercayaan Kremlin
Prigozhin berulang kali dan secara terbuka mengecam operasi militer di Ukraina, sambil menantang narasi utama Kremlin tentang konflik tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia melakukan perlawanan dan perjuangan berikutnya, yang membuat mereka mencoba untuk mengambil alih Wagner.
Upaya itu diklaim oleh banyak orang sebagai pemicu pemberontakan Prigozhin pada Juni 2023 lalu, yang menyebabkan tentara bayaran Wagner bergerak menuju Moskow.
Tak lama setelah pemberontakan bersenjata Prigozhin pecah pada 24 Juni, Putin mengecam pemberontakan tersebut sebagai 'pengkhianatan' dan 'tikaman dari belakang', serta bersumpah untuk membalasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)