Cari Sekutu Baru, Armenia Cueki Peringatan Rusia: Latihan Tempur Bareng Militer AS Dimulai
AS datang baik malaikat penolong saat Armenia merasa dicueki Rusia yang tidak membantu mereka saat berkonflik dengan Azerbaijan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pecah Kongsi, Armenia Cueki Peringatan Rusia: Latihan Tempur Bareng Militer AS Dimulai
TRIBUNNEWS.COM - Armenia dinilai tidak mengacuhkan peringatan Rusia dengan tetap melakukan latihan militer gabungan dengan tentara Amerika Serikat.
Latihan tempur gabungan antara pasukan Armenia dan AS itu sudah dimulai pada Senin (11/9/2023).
Pengabaikan peringatan dari Rusia ini, diprediksi menjadi tanda terbaru kepergian Yerevan dari sekutu lamanya, Moskow.
Latihan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya rasa frustrasi dan kekecewaan Armenia atas kegagalan Rusia bertindak sebagai penjamin keamanan ketika ketegangan meningkat dengan negara tetangganya, Azerbaijan.
“Upacara pembukaan Latihan Eagle Partner telah dimulai,” kata juru bicara Angkatan Darat AS untuk Eropa dan Afrika kepada AFP.
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan tingkat interoperabilitas dengan pasukan AS dalam misi penjaga perdamaian internasional.
Baca juga: Endus Gelagat Negara Sekutu Jadi Musuh, Rusia Panggil Dubes Armenia Gegara Hal-Hal Ini
Komando Angkatan Darat AS di Eropa dan Afrika mengatakan sekitar 85 tentaranya akan berlatih bersama 175 tentara Armenia pada 11 September hingga 20 September.
Ia menambahkan bahwa latihan tersebut akan membantu Brigade Penjaga Perdamaian ke-12 Armenia memenuhi standar NATO menjelang evaluasi akhir tahun ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan keputusan Armenia untuk bekerja sama dengan AS alih-alih melakukan latihan dengan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Moskow memerlukan “analisis yang sangat mendalam”.
“Tentu saja kami akan berusaha memahami dan memahami semua ini. Namun bagaimanapun juga, kami akan melakukannya melalui dialog yang erat dengan pihak Armenia,” ujarnya.
Moskow pekan lalu memanggil duta besar Armenia untuk mengeluhkan langkah tidak bersahabat yang diambil negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan utusan Yerevan mendapat teguran.
Meski begitu, Moskow bersikeras bahwakalau Armenia tetap menjadi sekutu.