Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Bupati Kebumen saat Gempa di Maroko: Seperti Ada Ombak Besar di Bawah Hotel

Usai terjadi gempa besar, banyak tamu hotel tidak berani tidak di kamar dan memilih di ruang terbuka karena masih terjadi gempa susulan.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kesaksian Bupati Kebumen saat Gempa di Maroko: Seperti Ada Ombak Besar di Bawah Hotel
AFP/FADEL SENNA
Penduduk desa memeriksa puing-puing rumah yang runtuh di Tafeghaghte, 60 kilometer (37 mil) barat daya Marrakesh, pada 10 September 2023, dua hari setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,8 skala Richter melanda negara itu. Warga Maroko pada tanggal 10 September berduka atas para korban gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 2.000 orang ketika tim penyelamat berlomba untuk menemukan korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan desa yang rata dengan tanah. (Photo by FADEL SENNA / AFP) 

"Akhirnya semua penghuni Fadesa berkumpul di lapangan parkir," kata dia.

Bowo memutuskan untuk menunggu selama 30 menit di luar rumah sebelum kemudian masuk lagi guna mengambil kunci mobil, dompet, dan ganti pakaian.

"Kami bersiap untuk meninggalkan apartemen apabila ada gempa susulan yang lebih besar. Tapi, setelah menunggu lebih dari sejam, tidak terjadi gempa, dan kami mulai masuk rumah masing-masing," jelasnya.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri(Kemlu) RI Judha Nugraha mengatakan delegasi Indonesia di Marakesh yang mengikuti The 10th
International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 juga terpantau aman.

"KBRI Rabat terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak," tutur Judha.

Terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko. Hotline KBRI Rabat dapat dihubungi pada nomor +212 661095995.

Baca juga: Sikap Terpuji Ronaldo, Sulap Hotel Mewah Miliknya Jadi Tempat Pengungsian Korban Gempa di Maroko

Laporan terbaru mengungkapkan korban tewas akibat gempa bumi Maroko telah meningkat menjadi 2.012 orang.

Berita Rekomendasi

Lebih dari 2.059 orang lainnya terluka, menurut saluran TV pemerintah Maroko 2M, yang mengutip Kementerian Dalam Negeri.

Kementerian mengatakan 1.404 orang berada dalam kondisi kritis.

Guncangan gempa merusak bangunan, dan membuat penduduk yang ketakutan meninggalkan rumah mereka ke jalan-jalan demi keselamatan.

Warga Marrakesh, kota besar terdekat dengan pusat gempa, mengatakan beberapa bangunan runtuh di kota tua tersebut yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

Televisi lokal menayangkan gambar menara masjid yang runtuh dengan puing-puing tergeletak di atas mobil yang hancur.

Gempa bumi terjadi pada Jumat (8/9) malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

USGS memperkirakan pusat gempa terjadi di Pegunungan Atlas, sekitar 75 km (44 mil) dari Marrakesh, kota terbesar keempat di negara tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas