Virus Nipah Disebut 80 Kali Lebih Mematikan dari Covid-19
Virus nipah berasal dari kelelawar buah yang ditularkan ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA / KKO / Science Photo Library via AFP
Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut.
Selain itu juga belum ada vaksin sehingga sulit untuk dikendalikan.
Namun memang, potensi untuk menyebar secara masif saat ini masih jauh.
Sebagai informasi, Virus Nipah dapat ditularkan lewat konsumsi makanan mentah.
Khususnya yang terkontaminasi ludah/urin kelelawar buah, kontak erat dengan orang yang terinfeksi Virus Nipah.
Selain itu bisa ditularkan dari hewan seperti kambing, sapi, dan babi yang memakan makanan yang terkontaminasi ludah kelelawar buah.
Merujuk pada Kementerian Kesehatan, ada beberapa gejala yang muncul usai terinfeksi virus Nipah.
Memiliki masa inkubasi sekitar 4-14 hari
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Sesak napas
- Muntah
BERITA REKOMENDASI