Bikin Panas Polandia, TV Pemerintah Rusia Tampilkan Kota Elblag dalam Laporan Soal Kaliningrad
Media lokal di daerah ekslave Rusia tersebut mencatat, kota Kaliningrad memang memiliki jalan bernama Elblag, nama kota di Polandia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Bikin Panas Polandia, TV Pemerintah Rusia Tampilkan Kota Elblag dalam Laporan Kaliningrad
TRIBUNNEWS.COM - Televisi pemerintah Rusia menayangkan cuplikan wilayah Polandia utara saat memberitakan soal kota Kaliningrad di Rusia.
Program berita Rossiya 1 yang disiarkan pada Kamis (28/9/2023) melaporkan pertemuan Presiden Vladimir Putin mengenai pengembangan wilayah Kaliningrad, wilayah barat yang berbatasan dengan Lituania dan Polandia.
Sebagai catatan, Kaliningrad merupakan wilayah ekslave, wilayah teritorial Rusia yang sama sekali terpisah dari daratan Rusia.
Sebelumnya daerah ini milik Uni Soviet, tetapi sudah selalu merupakan bagian dari Federasi Rusia.
Baca juga: Rusia Rekrut Napi Jadi Umpan Peluru, Putin: Mereka yang Tewas di Ukraina Tebus Kesalahan Sepenuhnya
Pada laporan televisi tersebut, gambar menunjukkan kota yang berada di Polandia saat menarasikan Kaliningrad sebagai kota yang tahan banting dari situasi ekonomi di tengah sanksi Uni Eropa.
“Wilayah ini tetap kompetitif dalam menghadapi sanksi Barat,” kata seorang koresponden Rossiya di luar kamera ketika rekaman drone menunjukkan kota Elblag di Polandia utara, yang terkenal dengan Katedral St. Nicholas yang bergaya Gotik.
Elblag terletak kurang dari 50 kilometer barat daya perbatasan dengan Kaliningrad.
Media lokal di daerah ekslave Rusia tersebut mencatat, kota Kaliningrad memang memiliki jalan bernama Elblag.
Laporan TV pemerintah Rusia ini jelas membuat Polandia gerah.
Baca juga: Polandia Berambisi Jadi Negara Militer Terkuat di Eropa, Senjata Bekas Dikirim ke Ukraina
Terlebih, Polandia yang jor-joran meningkatkan kapasitas militer mereka, tengah mewaspadai aksi Rusia atas invasi Moskow ke Ukraina.
Awal tahun ini, Polandia mengatakan akan mengganti nama wilayah Kaliningrad menjadi Krolewiec dalam dokumen pemerintah.
Perubahan ini memicu kritik dari Kremlin, yang menyebut keputusan tersebut sebagai “tindakan bermusuhan.”
Baca juga: Ini Dia Calon Lawan Sepadan Rusia: Bakal Jadi Negara dengan Kekuatan Militer Paling Dahsyat di Eropa
(oln/tmt/*)