Sipir Wanita Berhubungan Intim dengan Napi Palestina, Israel Ubah Aturan Penjara
Israel melarang wanita bertugas menjaga penjara, menyusul skandal 5 sipir wanita Israel yang menjalin hubungan intim dengan napi Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Kemudian terungkap, empat sipir lainnya memiliki hubungan serupa dengan narapidana yang sama.
Sipir wanita itu ditahan sebagai tahanan rumah karena “penipuan dan pelanggaran kepercayaan,” di antara tuduhan lainnya.
Sementara empat anggota militer lainnya belum menjalani pemeriksaan.
Militer Israel Bawa Kasus Ini ke Pengadilan
Baca juga: Israel Bunuh 6 Warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza
Meski kasus ini ditangani secara hukum namun Pengadilan Magistrate Petah Tikva menutup banyak rincian kasus, termasuk lokasi penjara.
Pengacara dari sipir wanita pertama menolak tuduhan tersebut.
Ia bersikeras, klien mereka adalah korban dari narapidana tersebut dan hubungan mereka “dipaksa oleh ancaman.”
“Pada suatu saat ketika klien saya memintanya untuk menghentikan tindakannya dan melepaskannya, dia mengancam akan menyakiti dia dan keluarganya serta menghancurkan hidupnya,” kata pengacara Yair Ohayon.
“Dia jelas-jelas adalah korbannya, dan sekarang setelah masalah ini diketahui publik – dia telah mengalami ketidakadilan ganda," lanjutnya.
Israel Mereformasi Sistem Penjara
Baca juga: 2 Warga Palestina Tewas setelah Pasukan Israel Serbu Kamp Pengungsi di Tepi Barat
Kepala Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, sebelumnya menyerukan reformasi besar-besaran terhadap sistem penjara dengan keamanan tinggi di Israel.
Ia mendesak untuk mengganti wajib militer IDF dengan penjaga profesional yang lebih terspesialisasi, dikutip dari The Jerusalem Post.
Namun rencana ini terhenti karena kurangnya tenaga untuk menggantikan tentara wanita.
Seruan serupa juga muncul tahun 2022 lalu, menyusul laporan seorang tahanan lain telah merudapaksa seorang sipir wanita Israel.
Para pejabat berharap untuk memberikan “penekanan yang lebih besar pada pencegahan pelecehan seksual” di pusat-pusat penahanan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel