Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sipir Wanita Berhubungan Intim dengan Napi Palestina, Israel Ubah Aturan Penjara

Israel melarang wanita bertugas menjaga penjara, menyusul skandal 5 sipir wanita Israel yang menjalin hubungan intim dengan napi Palestina.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Sipir Wanita Berhubungan Intim dengan Napi Palestina, Israel Ubah Aturan Penjara
JACK GUEZ / AFP
Seorang tentara wanita berdiri dengan bendera nasional Israel yang dihiasi ikat pinggang hitam di atasnya dengan kata Ibrani Remembrance" di pemakaman militer Kiryat Shaul di kota pesisir Mediterania Tel Aviv pada 13 April 2021, untuk memberikan penghormatan kepada tentara yang gugur di Yom HaZikaron (Peringatan Hari). 

Kemudian terungkap, empat sipir lainnya memiliki hubungan serupa dengan narapidana yang sama.

Sipir wanita itu ditahan sebagai tahanan rumah karena “penipuan dan pelanggaran kepercayaan,” di antara tuduhan lainnya.

Sementara empat anggota militer lainnya belum menjalani pemeriksaan.

Militer Israel Bawa Kasus Ini ke Pengadilan

Seorang tentara wanita Israel dari unit infanteri Batalyon
Ilustrasi - Seorang tentara wanita Israel dari unit infanteri Batalyon "Caracal" ke-33, berpatroli di sepanjang perbatasan Israel-Mesir dekat Nitzana di gurun Negev barat, pada 17 Agustus 2021. (MENAHEM KAHANA / AFP)

Baca juga: Israel Bunuh 6 Warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza

Meski kasus ini ditangani secara hukum namun Pengadilan Magistrate Petah Tikva menutup banyak rincian kasus, termasuk lokasi penjara.

Pengacara dari sipir wanita pertama menolak tuduhan tersebut.

Ia bersikeras, klien mereka adalah korban dari narapidana tersebut dan hubungan mereka “dipaksa oleh ancaman.”

Berita Rekomendasi

“Pada suatu saat ketika klien saya memintanya untuk menghentikan tindakannya dan melepaskannya, dia mengancam akan menyakiti dia dan keluarganya serta menghancurkan hidupnya,” kata pengacara Yair Ohayon.

“Dia jelas-jelas adalah korbannya, dan sekarang setelah masalah ini diketahui publik – dia telah mengalami ketidakadilan ganda," lanjutnya.

Israel Mereformasi Sistem Penjara 

Penjaga perbatasan perempuan Israel mengambil posisi selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina pada 12 Januari 2018 di utara Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Ilustrasi - Penjaga perbatasan perempuan Israel mengambil posisi selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina pada 12 Januari 2018 di utara Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel. (ABBAS MOMANI / AFP)

Baca juga: 2 Warga Palestina Tewas setelah Pasukan Israel Serbu Kamp Pengungsi di Tepi Barat

Kepala Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, sebelumnya menyerukan reformasi besar-besaran terhadap sistem penjara dengan keamanan tinggi di Israel.

Ia mendesak untuk mengganti wajib militer IDF dengan penjaga profesional yang lebih terspesialisasi, dikutip dari The Jerusalem Post.

Namun rencana ini terhenti karena kurangnya tenaga untuk menggantikan tentara wanita.

Seruan serupa juga muncul tahun 2022 lalu, menyusul laporan seorang tahanan lain telah merudapaksa seorang sipir wanita Israel.

Para pejabat berharap untuk memberikan “penekanan yang lebih besar pada pencegahan pelecehan seksual” di pusat-pusat penahanan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas