Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bus Terakhir yang Bawa Etnis Armenia Telah Tinggalkan Kota Utama Nagorno-Karabakh, 'Jadi Kota Hantu'

Bus terakhir yang mengangkut orang-orang Armenia dari Nagorno-Karabakh telah berangkat. Kota utama Stepanakert kini sepi bagaikan kota hantu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bus Terakhir yang Bawa Etnis Armenia Telah Tinggalkan Kota Utama Nagorno-Karabakh, 'Jadi Kota Hantu'
Al Jazeera/YouTube
Kereta bayi dan troli ditinggalkan di jalan tempat warga menunggu untuk naik bus. Bus terakhir yang mengangkut orang-orang Armenia dari Nagorno-Karabakh telah berangkat. Kota utama Stepanakert kini sepi bagaikan kota hantu. 

Kemudian pada 19 September 2023, pasukan Azerbaijan melancarkan serangan militer selama 24 jam.

Karena kalah persenjataan, kalah jumlah, dan dilemahkan oleh blokade, pasukan separatis Armenia menyerah dan setuju untuk membubarkan pemerintahan mereka pada akhir tahun.

Foto yang diambil pada tanggal 2 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah restoran terbengkalai di kota Stepanakert di wilayah Nagorno-Karabakh yang dikuasai Azerbaijan, selama kunjungan media yang diselenggarakan pemerintah Azeri.
Foto yang diambil pada tanggal 2 Oktober 2023 ini menunjukkan sebuah restoran terbengkalai di kota Stepanakert di wilayah Nagorno-Karabakh yang dikuasai Azerbaijan, selama kunjungan media yang diselenggarakan pemerintah Azeri. (EMMANUEL DUNAND / AFP)

Baca juga: Negara Nagorno-Karabakh Resmi Bubar Tahun 2024, Azerbaijan dan Armenia Sepakati Dekrit

Baku telah berjanji untuk menghormati hak-hak etnis Armenia di Nagorno-Karabakh saat mereka diintegrasikan kembali ke Azerbaijan.

Namun sebagian besar dari mereka telah melarikan diri karena takut akan penganiayaan termasuk kehilangan kebebasan menggunakan bahasa dan menjalankan adat istiadat agama dan budaya mereka.

Penangkapan Pejabat Etnis Armenia

Penangkapan beberapa pejabat politik dan keamanan Armenia Karabakh oleh Azerbaijan – termasuk salah satu mantan perdana menteri, Ruben Vardanyan ketika ia mencoba menyeberang ke Armenia – hanya menambah kepanikan.

Keluarga Vardanyan mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang mengatakan mereka tidak dapat berkomunikasi dengannya sejak penangkapannya.

Mereka meminta komunitas internasional untuk membantu.

Berita Rekomendasi

“Kami mengkhawatirkan kesejahteraannya dan risiko terhadap nyawanya," ungkap keluarganya.

Jaksa Azerbaijan juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan pemimpin Nagorno-Karabakh, Arayik Harutyunyan, yang memimpin wilayah tersebut sebelum mengundurkan diri pada awal September.

Dalam pidatonya pada hari Senin (2/10/2023), Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan negaranya telah mengakhiri konflik.

“Kami melindungi martabat kami, kami memulihkan keadilan dan hukum internasional,” tambahnya.

Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev meninjau pengawal kehormatan di depan gedung parlemen di alun-alun Kossuth di Budapest pada 30 Januari 2023.
Presiden Republik Azerbaijan Ilham Aliyev meninjau pengawal kehormatan di depan gedung parlemen di alun-alun Kossuth di Budapest pada 30 Januari 2023. (ATTILA KISBENEDEK / AFP)

Baca juga: Ribuan Orang Armenia Melarikan Diri dari Karabakh, AS Minta Azerbaijan Lindungi Warga Sipil

“Agenda kami adalah perdamaian di Kaukasus, perdamaian di kawasan, kerja sama, manfaat bersama, dan hari ini, kami menunjukkan hal itu.”

Armenia Meminta Pertolongan Komunitas Internasional

Sementara itu Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, mengatakan eksodus etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh merupakan “tindakan pembersihan etnis terang-terangan dan perampasan tanah air warga”.

Pada hari Kamis (28/9/2023), utusan Armenia untuk UE mendesak blok tersebut untuk memberikan sanksi kepada Azerbaijan atas operasinya di daerah Nagorno-Karabakh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas