Serangan Balasan Israel Sarat Aroma Dendam, Netanyahu Sesumbar Hancurkan Hamas Tanpa Ampun
Akibat serangan Hamas, 300 warga sipil dan 26 tentara Israel terbunuh. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu geram.
Editor: Willem Jonata
“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun,” demikian pidato Netanyahu yang disiarkan televisi, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
Israel menembakkan rentetan artileri ke Lebanon selatan setelah Hizbullah menargetkan tiga posisi militer Israel di Peternakan Shebaa yang disengketakan.
Pasukan Israel menguasai sebuah kantor polisi di kota Sderot di selatan, menewaskan sedikitnya 10 orang Palestina setelah kebuntuan selama berjam-jam, menurut media lokal.
Brigade Qassam Hamas mengatakan para pejuangnya masih terlibat dalam “bentrokan sengit” di beberapa kota di Israel.
Dorong upaya diplomasi
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan konsultasi darurat tertutup pada hari Minggu mengenai meningkatnya kekerasan.
Pertemuan tersebut pertama kali diprakarsai oleh Malta, yang saat ini menjadi anggota DK PBB, dan kemudian didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Brasil.
Tiongkok mengatakan pihaknya “sangat prihatin” dengan meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina pada akhir pekan lalu, dan mendesak semua pihak untuk bersikap “tenang”.
Mesir sedang melakukan pembicaraan dengan Arab Saudi dan Yordania untuk meredakan ketegangan Palestina-Israel, kata Kementerian Luar Negeri Mesir.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memperingatkan “volatilitas” situasi ini.
“Mengingat kota-kota dan wilayah Tepi Barat menyaksikan serangan dan pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina,” ucapnya.
Arab Saudi menyerukan “penghentian segera kekerasan”.
Hal senada juga disampaikan Pemerintah Rusia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Sabtu (7/10/2023) menyerukan kepada Israel dan Palestina segera gencatan senjata.