Gempa Afghanistan, Upaya Penyelamatan Berpacu dengan Waktu, Banyak Korban Terkubur Reruntuhan
Tim SAR dan relawan berpacu dengan waktu untuk meggali korban selamat dan jenazah di daerah yang paling parah terkena dampak gempa.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
"Palang Merah juga mengakui ada kebutuhan mendesak akan layanan darurat, serta kebutuhan dasar lainnya," kata Mghendi.
Selain itu, tempat berlindung yang aman adalah masalah yang paling mendesak.
Kurangnya Dukungan Internasional
Terlepas dari skala tragedi yang terjadi, hanya ada sedikit dukungan atau bantuan internasional yang ditujukan kepada Afghanistan.
Sejak berada di bawah pemerintahan Taliban, Afghanistan semakin terisolasi secara politik.
Negara ini sudah menghadapi krisis kemanusiaan karena berkurangnya bantuan luar negeri secara signifikan dari negara-negara Barat sejak pengambilalihan Taliban pada tahun 2021.
Layanan darurat sangat terkena dampaknya.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Gempa Bumi di Afghanistan Kini Mencapai 2.445 Orang
Organisasi-organisasi kemanusiaan yang bekerja di Herat juga khawatir dengan musim dingin yang semakin dekat.
Seorang petani bernama Ahmad, yang telah kehilangan rumah dan mata pencahariannya mengaku tidak punya atap untuk tidur dan cuaca semakin dingin.
Anggota keluarganya kedingingan, tetapi tidak ada yang bisa menolong.
“Kami butuh bantuan,” pintanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)