Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Tuduh Barat Ada di Balik Kerusuhan Bandara Dagestan, AS: Tak Ada Hubungannya

Amerika Serikat menolak klaim Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut bahwa Barat ada di balik kerusuhan di Bandara Dagestan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Putin Tuduh Barat Ada di Balik Kerusuhan Bandara Dagestan, AS: Tak Ada Hubungannya
Ramzan Rashidov / TASS
Massa menyerbu Bandara di Dagestan karena ada isu sebuah penerbangan dari Tel Aviv membawa pengungsi warga Yahudi Israel. Demonstrasi anti-Israel kian gencar di wilayah federasi Rusia dengan mayoritas warga muslim tersebut seiring bombardemen Israel ke Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat menolak klaim Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut bahwa Barat ada di balik kerusuhan di Bandara Dagestan, Rusia.

AS menolak upaya Rusia untuk menyalahkan Ukraina dan Barat atas kerusuhan antisemitisme di bandara yang terletak di kota mayoritas Muslim tersebut.

Dilansir The Guardian, Putin menuduh Ukraina dan agen layanan khusus Barat memburu penumpang Yahudi di pesawat yang tiba dari Israel pada Minggu (29/10/2023).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, kerusuhan di Bandara Dagestan adalah hasil provokasi yang dirancang dari luar Rusia.

"Ukraina memainkan peran kunci dan langsung," katanya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengklaim kerusuhan tersebut adalah akibat intervensi eksternal, termasuk pengaruh informasi eksternal".

Baik Zakharova maupun Peskov tidak memberikan bukti yang mendukung klaim mereka mengenai campur tangan pihak luar.

Baca juga: Populer Internasional: Bandara Dagestan Rusia Diserbu Massa Pro-Palestina - Penembakan Massal di AS

Massa menyerbu Bandara di Dagestan karena ada isu sebuah penerbangan dari Tel Aviv membawa pengungsi warga Yahudi Israel. Demonstrasi anti-Israel kian gencar di wilayah federasi Rusia dengan mayoritas warga muslim tersebut seiring bombardemen Israel ke Gaza.
Massa menyerbu Bandara di Dagestan karena ada isu sebuah penerbangan dari Tel Aviv membawa pengungsi warga Yahudi Israel. Demonstrasi anti-Israel kian gencar di wilayah federasi Rusia dengan mayoritas warga muslim tersebut seiring bombardemen Israel ke Gaza. (Ramzan Rashidov / TASS)
Berita Rekomendasi

Retorika Klasik

Ketika dimintai komentar terkait tuduhan Rusia, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby menyebut itu hanyalah retorika klasik Rusia.

"Retorika klasik Rusia, ketika sesuatu menjadi buruk di negara Anda, Anda menyalahkan orang lain," ucap Kirby.

"Barat tidak ada hubungannya dengan ini. Ini hanyalah kebencian, kefanatikan dan intimidasi, murni dan sederhana."

Kirby menggambarkan kerusuhan di bandara itu sebagai "demonstrasi kebencian yang mengerikan".

"Beberapa orang akan membandingkannya dengan pogrom di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dan saya pikir itu mungkin deskripsi yang tepat, mengingat video yang kita lihat di luar sana," katanya tentang serangan anti-Yahudi.

Kirby mengkritik Putin karena tidak berbuat lebih banyak untuk mengutuk kekerasan tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-615: Gedung Putih Tanggapi Rencana DPR untuk Dana Bantuan Israel

Para pengunjuk rasa berkumpul di sebuah bandara di Makhachkala. Massa yang mencari orang Israel dan Yahudi menyerbu bandara di Dagestan, Republik Kaukasus Rusia pada tanggal 29 Oktober, setelah tersebar rumor bahwa ada penerbangan yang tiba dari Israel.
Para pengunjuk rasa berkumpul di sebuah bandara di Makhachkala. Massa yang mencari orang Israel dan Yahudi menyerbu bandara di Dagestan, Republik Kaukasus Rusia pada tanggal 29 Oktober, setelah tersebar rumor bahwa ada penerbangan yang tiba dari Israel. (TELEGRAM / @ASKRASUL / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas