Pemimpin Hizbullah Akhirnya Muncul ke Publik: AS di Belakang Israel Tak Akan Bikin Kami Takut
Hizbullah telah mengambil langkah-langkah yang diperhitungkan untuk membuat militer Israel sibuk di perbatasannya dengan Lebanon
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Nasrallah bertemu pekan lalu di Beirut dengan pejabat senior Hamas Saleh Al-Arouri dan Ziad Nakhaleh dari kelompok sekutu Jihad Islam.
Namun, para pejabat Hizbullah menghindari penetapan garis merah tertentu di depan umum, dengan mengatakan secara samar-samar kalau mereka akan bergabung dalam perang jika mereka melihat Hamas berada di ambang kekalahan.
Sejauh ini, Hizbullah telah mengambil langkah-langkah yang diperhitungkan untuk membuat militer Israel sibuk di perbatasannya dengan Lebanon, namun tidak sampai memicu perang habis-habisan.
Militer Israel mengatakan tujuh tentara mereka dan satu warga sipil tewas di perbatasan utara pada hari Jumat.
Lebih dari 50 pejuang Hizbullah dan 10 militan dengan kelompok sekutunya, serta 10 warga sipil, termasuk seorang jurnalis Reuters, tewas di sisi perbatasan Lebanon.
Israel menganggap kelompok militan Syiah Lebanon yang didukung Iran sebagai ancaman paling serius, dan memperkirakan bahwa Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang ditujukan ke Israel, serta drone dan rudal permukaan-ke-udara dan permukaan-ke-laut.
Namun konflik yang berkepanjangan juga akan berdampak buruk bagi Hizbullah, yang berperang selama 34 hari dengan Israel pada tahun 2006 dan berakhir dengan hasil imbang.
Namun hal ini terjadi sebelum pemboman Israel mengurangi sebagian besar wilayah di Lebanon selatan, Lembah Bekaa di timur, dan pinggiran selatan Beirut menjadi dua wilayah berisi puing-puing.
Perang habis-habisan yang baru juga akan membuat ratusan ribu pendukung Hizbullah kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan kerusakan besar pada saat Lebanon berada dalam pergolakan krisis ekonomi bersejarah selama empat tahun.
(oln/*/TAN)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.