Tak Yakin Pindah ke Selatan Aman. Sebagian Warga Gaza Utara Bertahan di Tengah Gempuran
Sejumlah warga Palestina memilih tetap bertahan di tinggal pemukimannya di Gaza Utara di tengah gempuran militer Israel.
Penulis: Choirul Arifin
Saksi mata mengatakan kepada Middle East Eye bahwa suami dan kerabat dari wanita hamil yang diperkirakan akan segera melahirkan berkeliaran di lingkungan mereka untuk mencari dokter yang tinggal atau berlindung di dekatnya untuk membantu mereka melahirkan di rumah.
Pada Minggu pagi, pasukan Israel yang mengepung rumah sakit al-Shifa mengebom bangsal bersalinnya, menewaskan sedikitnya tiga perawat.
“Seorang rekan perawat yang tinggal di jalan Tal al-Hawa [barat daya Kota Gaza] mengatakan kepada saya bahwa dia melihat banyak mayat orang terbunuh di jalan dari jendelanya. Tidak ada yang bisa mengambil atau mendekati mereka,” kata Muhammad.
“Mereka yang terluka dibiarkan mati kehabisan darah ketika penembak jitu Israel langsung menembaki siapa pun yang mencoba mendekati mereka. Kami menyaksikan para pasien dan korban luka meninggal sementara kami tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa mereka.”
"Semua persediaan penyelamat jiwa telah diputus. Kami hanya menunggu nasib kami sendiri," ujarnya.