Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Lakukan Segala Cara untuk Cegah Warga Palestina Salat di Al-Aqsa, Sampai Lempar Gas Air Mata

Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Israel Lakukan Segala Cara untuk Cegah Warga Palestina Salat di Al-Aqsa, Sampai Lempar Gas Air Mata
MEE/Faiz Abu Rmeleh
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke jamaah Palestina. Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa. 

“Ada pembatasan yang sangat ketat untuk mencegah jamaah masuk,” ujar Mustafa Abu Sway, anggota Dewan Wakaf Islam di Yerusalem, kepada Middle East Eye.

“Mereka tidak mengizinkan generasi muda, misalnya, berdampingan dengan orang-orang yang terkadang berusia 80 tahun."

Warga Palestina terpaksa salat di luar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada 17 November di tengah pembatasan Israel
Warga Palestina terpaksa salat di luar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada 17 November di tengah pembatasan Israel (MEE/Faiz Abu Rmeleh)

Baca juga: Bacaan Doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa dalam Bahasa Arab dan Terjemahan

"Tapi itu sangat bergantung pada individu polisi yang punya kewenangan.”

Wakaf Islam, atau wakaf keagamaan, adalah organisasi yang ditunjuk Yordania yang bertanggung jawab atas kontrol dan pengelolaan situs-situs Islam di kompleks keagamaan Al-Aqsa.

Mereka sering bersuara menentang meningkatnya tekanan Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan wilayah sekitarnya.

Banyak umat Islam khawatir bahwa Israel akan memanfaatkan kekacauan perang yang sedang berlangsung untuk menerapkan perubahan jangka panjang mengenai siapa yang mengontrol situs suci tersebut.

Orang Yahudi menyebut Al-Aqsa sebagai Temple Mount.

Berita Rekomendasi

Abu Sway khawatir situasi ini dapat dieksploitasi untuk menerapkan pembatasan jangka panjang di kompleks tersebut.

Ia menambahkan bahwa Wakaf “tidak akan pernah menerima keadaan seperti itu”.

Pembatasan salat Muslim di Kota Tua ini bertepatan dengan meningkatnya tekanan terhadap Kawasan Armenia di Yerusalem.

Di sana, komunitas Kristen Armenia mengaku menghadapi “ancaman eksistensial” buntut dari kesepakatan yang tidak jelas dan rahasia yang dapat menyebabkan sekitar 25 persen dari pendapatan mereka dijual ke komunitas pemukim Israel.

Sejak dimulainya perang di Gaza, Israel telah menerapkan pembatasan ketat terhadap jamaah yang ingin mencapai kompleks Al-Aqsa.

Foto tak bertanggal, memperlihatkan Polisi Israel memeriksa warga Palestina di dekat Al-Aqsa.
Foto tak bertanggal, memperlihatkan Polisi Israel memeriksa warga Palestina di dekat Al-Aqsa. (MEE/Faiz Abu Rmeleh)

Baca juga: Polisi Israel Tutup Masjid Al-Aqsa untuk Jemaah Muslim

Israel mendirikan banyak pos pemeriksaan dan tidak mengizinkan mereka yang tidak tinggal di Yerusalem untuk masuk.

Peningkatan kekerasan juga terlihat di Tepi Barat dan di Yerusalem Timur di mana pasukan polisi memperketat pembatasan pergerakan orang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas