Bicara Pembantaian oleh Israel pada Warga Gaza, Abu Salem: Hidup atau Mati, Menyerah Bukan Pilihan
Sukarelawan di RS Shuhada Al-Aqsa bicara soal pembantaian oleh Israel terhadap warga Gaza.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
Ia mengatakan tidak ada waktu baginya dan tenaga medis lainnya untuk beristirahat.
Jumlah korban terluka semakin bertambah, hingga para dokter berada di bawah tekanan yang sangat besar.
"Tidak ada hari di mana kami dapat beristirahat," kata dia.
"Jumlah korban terluka tidak pernah berkurang. Itu sebabnya saya menjadi sukarelawan, karena saya tahu para dokter berada di bawah tekanan yang sangat besar dan situasinya sangat sulit."
Kassab mengatakan, RS Shuhada Al-Aqsa hampir mengalami kehancuran total dalam layanannya.
Tanpa peralatan bedah, bahan bakar, pasokan medis, atau personel yang memadai, para tenaga medis tidak akan mampu merawat pasien lagi, katanya.
“Tentu saja, saya di sini untuk melayani rakyat saya, dan saya tidak menyesalinya sedetik pun,” ujar Kassab.
“Tetapi, situasi di Jalur Gaza sangat buruk.”
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.