Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Larang Warga Palestina Mengumpulkan Air Hujan, Karena Air Hujan Diklaim Milik Israel

Pemerintah Israel melarang warga Palestina mengumpulkan air hujan, karena air hujan dianggap milik Israel.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel Larang Warga Palestina Mengumpulkan Air Hujan, Karena Air Hujan Diklaim Milik Israel
KATA KHATIB/AFP
Seorang anak laki-laki berdiri di tengah hujan di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Jalur Gaza selatan pada 14 November 2023. 

Perusahaan air milik negara Israel seperti Mekorot telah menenggelamkan sumur dan menyadap mata air di Tepi Barat yang diduduki untuk memasok air bagi penduduk Israel, termasuk mereka yang tinggal di pemukiman ilegal, dengan air untuk keperluan rumah tangga, pertanian, dan industri, kata badan tersebut.

Mekorot memang menjual sejumlah air ke perusahaan air minum Palestina, namun jumlah tersebut ditentukan oleh otoritas Israel dan seringkali tidak terjangkau.

Menurut Amnesty International di beberapa Palestina, pengeluaran air bisa mencapai setengah dari pendapatan bulanan sebuah keluarga.

Baca juga: Israel: Pembebasan Sandera Tidak akan Terjadi sebelum Jumat

Menurut Global Waters, kurang dari 88 persen warga Palestina memiliki akses terhadap air dasar—tidak termasuk air sanitasi.

Sekitar 95% air dari akuifer utama dikatakan tidak memenuhi standar konsumsi manusia sehingga membuat warga Palestina tidak mempunyai akses karena kerusakan pipa dan kriminalisasi terkait penggalian sumur dan pengumpulan air hujan.

Diperkirakan 90.000 meter kubik limbah mentah mengalir dari Gaza ke Laut Mediterania meningkatkan risiko berjangkitnya penyakit yang ditularkan melalui air, Global Waters melaporkan.

Sejak Israel mendeklarasikan “perang” terhadap Palestina, kondisinya semakin memburuk.

BERITA REKOMENDASI

Menurut NBC News, para profesional kesehatan telah melihat peningkatan kasus diare, penyakit pencernaan, dan penyakit lain yang terkait dengan sanitasi yang buruk karena semakin langkanya air.

Mulai 15 November, layanan air dan sanitasi umum ditutup di Gaza, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat, atau UNRWA, dalam sebuah pernyataan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 44.000 kasus diare di Gaza sejak pertengahan Oktober, dengan lebih dari separuh kasus tersebut terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Berdasarkan data sebelumnya, rata-rata di Gaza terdapat 2.000 kasus terkait anak-anak setiap bulannya pada tahun 2021. dan 2022.

Karena tidak tersedianya air bersih, masyarakat terpaksa minum dan mengonsumsi air kotor yang menyebabkan masalah lebih lanjut di negara Palestina yang sudah semakin memburuk.


Menurut Amnesty International, pendudukan Israel selama lebih dari 50 tahun di wilayah Palestina telah melanggar beberapa hak asasi manusia termasuk akses terhadap makanan, hak atas kesehatan, pekerjaan, dan perumahan, semuanya terkait dengan kurangnya akses terhadap air yang memadai dan aman.


Air Hujan Diklaim Milik Israel

Ada-ada saja peraturan yang dibuat oleh Zionis Israel, Israel melarang warga Palestina mengumpulkan air hujan, karena air hujan menurut kaum Zionis, dianggap milik Israel.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas