Hamas: IDF Terang-terangan Melanggar Gencatan Senjata, Hamas Masih Berkomitmen pada Kesepakatan
Hamas menyebut militer Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata. Pelanggaran dilakukan secara terang-terangan.
Penulis: Muhammad Barir
Meski demikian, Hamas masih akan tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata.
“Kami akan tetap berkomitmen pada gencatan senjata selama musuh Israel tidak melanggarnya,” kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Qassam dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
“Sebagai akibat dari pelanggaran yang jelas oleh musuh terhadap perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza utara hari ini, terjadi gesekan di lapangan dan mujahidin kami menangani pelanggaran ini".
"Kami berkomitmen terhadap gencatan senjata selama musuh berkomitmen terhadapnya, dan kami menyerukan kepada para mediator untuk menekan pendudukan agar mematuhi semua ketentuan gencatan senjata di darat dan di udara.”
Baca juga: Sejumlah Sandera Israel akan Dibebaskan Pasca Perpanjangan Gencatan Senjata di Gaza
Sementara sumber-sumber Palestina melaporkan penerbangan pesawat tempur Israel di atas Jalur Gaza pada hari Selasa. hari kelima dari perpanjangan gencatan senjata.
Tank-tank Israel dilaporkan menembaki kamp pengungsi al-Shati di Jalur Gaza utara dan distrik Sheikh Radwan di Kota Gaza pada hari Selasa.
“Pasukan kami menanggapi pelanggaran gencatan senjata di Gaza utara,” katanya sambil menambahkan bahwa, “Kami menyerukan para mediator untuk memaksa penjajah untuk mematuhi semua ketentuan gencatan senjata.”
Sementara itu, tentara Zionis Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, “Sejumlah tentara kami terluka dalam ledakan 3 IED di Gaza utara”
Serangan Israel tersebut melanggar gencatan senjata awal selama empat hari di Gaza antara Israel dan gerakan perlawanan Hamas Palestina, yang diperpanjang dua hari lagi pada hari Senin hingga Rabu.
Perpanjangan ini akan meliputi kesepakatan pembebasan 20 tawanan lagi dari Gaza dan 60 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 69 tawanan, termasuk 51 warga Israel dan 19 warga negara lain dengan ditukar pembebasan 150 warga Palestina dari penjara Israel, sebagian besar perempuan dan anak di bawah umur.
Gencatan senjata juga memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, di mana lebih dari 1,7 juta pengungsi Palestina sangat membutuhkan akses yang aman dan berkelanjutan terhadap air minum, makanan, kesehatan, bahan bakar, dan obat-obatan.