Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Klaim Bunuh Komandan Hamas Haitham Khuwajari dalam Serangan Udara di Gaza

Pasukan Pertahanan Israel atau IDF mengklaim telah membunuh Komandan Batalyon Shati Hamas, Haitham Khuwajari dalam serangan udaranya di wilayah Gaza.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in IDF Klaim Bunuh Komandan Hamas Haitham Khuwajari dalam Serangan Udara di Gaza
JACK GUEZ / AFP
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, menunjukkan drone Israel terbang di atas wilayah Palestina selama pemboman Israel di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Israel menyerang sasaran-sasaran di Gaza pada tanggal 3 Desember dalam perangnya melawan Hamas ketika kekhawatiran internasional meningkat atas meningkatnya jumlah korban warga sipil, tiga hari setelah pertempuran kembali terjadi setelah gencatan senjata berakhir. 

2. Sersan Kelas Satu Ben Zussman, seorang tentara cadangan berusia 22 tahun dari Yerusalem, anggota Batalyon 601 dari Brigade 401 Korps Teknik Tempur, yang terbunuh di Gaza utara.

3. Sersan Binyamin Yehoshua Needham, 19, dari Zichron Ya'akov, juga dari Batalyon 601 Brigade 401 Korps Teknik Tempur, yang juga tewas di Gaza utara.

Israel Bakal Buru Hamas di Luar Negeri

Pasukan Israel mengendarai jip militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, setelah pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas, sementara bentrokan terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas pada 3 Desember 2023. Israel melakukan pemboman mematikan di Gaza pada 3 Desember ketika seruan internasional meningkat untuk perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata yang telah berakhir dengan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by JACK GUEZ / AFP)
Pasukan Israel mengendarai jip militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, setelah pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas, sementara bentrokan terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas pada 3 Desember 2023. Israel melakukan pemboman mematikan di Gaza pada 3 Desember ketika seruan internasional meningkat untuk perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata yang telah berakhir dengan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by JACK GUEZ / AFP)

Kepala Badan Keamanan dalam Negeri Israel, Shin Bet Ronen Bar bersumpah akan memburu Hamas hingga luar negeri.

Pernyataan Shin Bet ini disiarkan oleh lembaga penyiaran publik Israel Kan pada hari Minggu.

Baca juga: Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon jika Hizbullah Terus Serang Israel

Namun, tidak jelas kapan Shin Bet melontarkan pernyataan tersebut atau kepada siapa.

Badan keamanan itu sendiri menolak mengomentari laporan terkait pemburuan tersebut.

"Kabinet telah menetapkan tujuan, melalui pembicaraan di jalan, untuk melenyapkan Hamas. Ini adalah Munich kami. Kami akan melakukan ini di mana pun, di Gaza, di Tepi Barat, di Lebanon, di Turki, di Qatar."

Berita Rekomendasi

"Ini akan memakan waktu beberapa tahun, tetapi kami akan berada di sana untuk mewujudkannya," ucap Shin Bet, dikutip dari Arab News.

Yang dimaksud dengan Munich adalah tanggapan Israel terhadap pembunuhan 11 anggota tim Olimpiade Israel pada tahun 1972 ketika orang-orang bersenjata dari kelompok Black September Palestina melancarkan serangan terhadap pertandingan Munich.

Baca juga: 24 Jam Terakhir Lebih dari 700 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Zionis Israel ke Gaza

Israel menanggapinya dengan melakukan kampanye pembunuhan yang ditargetkan terhadap agen dan penyelenggara Black September selama beberapa tahun dan di beberapa negara.

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas setelah serangan 7 Oktober menerobos perbatasan dengan Gaza, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.

Lebih dari 15.500 orang telah terbunuh sejauh ini selama serangan Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Selain di Gaza, para pemimpin Hamas tinggal atau sering mengunjungi Lebanon, Turki, dan Qatar.

Qatar membantu memediasi gencatan senjata selama seminggu yang gagal pada hari Jumat.

Baca juga: Israel Periksa Satu Per Satu Truk Bantuan Kemanusian ke Gaza, Cegah ke Tangan Hamas

Selama bertahun-tahun, berbagai negara telah menawarkan perlindungan bagi Hamas.

Pada tahun 1997, agen Mossad Israel gagal meracuni pemimpin Hamas saat itu, Khaled Meshaal, di Yordania.

Israel harus memberikan obat penawar kepada Yordania untuk menyelamatkan nyawa Meshaal.

Saat itu, Presiden Israel Benjamin Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas