Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Bingung, Gelontor Air Laut ke Terowongan Hamas Efeknya Lebih Berat Bagi Gaza

Rencana Israel untuk membanjiri terowongan Hamas di jalur Gaza masih diperdebatkan oleh para pejabat Yahudi dan Amerika Serikat

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Israel Bingung, Gelontor Air Laut ke Terowongan Hamas Efeknya Lebih Berat Bagi Gaza
ABC News/Ashraf
Pejuang Hamas di terowongan Gaza 

TRIBUNNEWS.COM -- Rencana Israel untuk membanjiri terowongan Hamas di jalur Gaza masih diperdebatkan oleh para pejabat Yahudi dan Amerika Serikat sebagai sekutu terbesarnya.

Laporan itu mengatakan bahwa Israel mempresentasikan rencana tersebut kepada Amerika Serikat bulan lalu, dan kelayakan serta dampaknya terhadap lingkungan telah diperdebatkan.

PM Benjamin Netanyahu cs disebutkan masih bingung dengan cara ini dan belum memutuskannya.

Baca juga: AS Diam-diam Ingin Ubah Gaza jika Israel Kalahkan Hamas, PLO Tolak Jadi Boneka

Menggelontor air hingga terowongan banjir dianggap menjadi cara yang paling tidak berdarah-darah karena bisa memberi kesempatan militan Hamas dan para sanderanya untuk lari.

Namun efeknya akan jauh lebih berat berat bagi lingkungan.

Dikutip dari media Israel, Hareetz, Israel dapat menghancurkan terowongan dan mendorong pejuang Hamas keluar dari persembunyian di bawah tanah.

Akan tetapi pasokan air di Gaza bakalan terancam.

BERITA REKOMENDASI

Seseorang yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa banjir akan memakan waktu berminggu-minggu hingga selesai, sehingga memberikan waktu bagi Hamas, dan sandera mereka, untuk mengungsi.

Rencana tersebut, yang mungkin merupakan cara paling tidak berdarah bagi Israel untuk menghancurkan jaringan terowongan yang luas, juga menimbulkan permasalahan lain.

"Memompa jutaan meter kubik air laut di bawah Gaza dapat merusak sistem infrastruktur air dan limbah yang sudah lumpuh dan berpotensi menyebabkan bangunan dan jalan runtuh," kata pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Wall Street Journal menyebutkan, tentara Israel atau IDF disebut telah selesai merakit pompa air laut besar kira-kira satu mil di utara kamp pengungsi al-Shati sekitar pertengahan bulan lalu.

Baca juga: Hamas Ajak Warga Palestina di Lebanon Gabung Garis Depan Banjir Al-Aqsa

Masing-masing dari setidaknya lima pompa dapat menarik air dari Laut Mediterania dan memindahkan ribuan meter kubik air per jam ke dalam terowongan, membanjirinya dalam beberapa minggu.


Menurut laporan tersebut, sentimen di dalam AS beragam mengenai rencana tersebut, dengan beberapa kekhawatiran mengenai konsekuensi kemanusiaan dari operasi tersebut, serta reaksi masyarakat pada saat dukungan terhadap tindakan Israel di Gaza semakin berkurang.

Seseorang yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada WSJ bahwa banjir akan memakan waktu berminggu-minggu hingga selesai, sehingga memberikan waktu bagi Hamas, dan sandera mereka, untuk mengungsi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas