Alexei Navalny Absen Sidang, Pengacara Akui Tak Bisa Hubungi Pemimpin Oposisi Rusia Sepekan Terakhir
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny yang di penjara, dikabarkan tidak menghadiri persidangan yang digelar pada Selasa (12/12/2023) kemarin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Berbicara melalui sambungan telepon konferensi dengan wartawan pada Selasa (12/12/2023), Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan pihaknya sangat prihatin atas laporan hilangnya Navalny.
"Kremlin tidak memiliki kapasitas atau kemauan untuk memantau keberadaan tahanan," katanya kepada wartawan.
Putin calonkan diri sebagai presiden lagi
Navalny hilang kontak hanya beberapa hari setelah Putin mengumumkan dia akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden Rusia pada Maret 2024.
Baca juga: Film Navalny Tentang Oposisi Rusia, Menangkan Oscar untuk Kategori Documentary Feature
Jika Putin menang di Pilpres Rusia 2024 mendatang, ia akan mempertahankan kekuasaannya setidaknya hingga tahun 2030 yang akan datang.
Siapa Navalny?
Dikutip dari laman resmi Navalny, Alexei Navalny lahir pada 4 Juni 1976 di Desa Butyn dekat Moskow.
Ia berasal dari keluarga seorang perwira militer.
Di masa kecilnya, Navalny sering bepergian dari satu kota garnisun ke kota lain bersama keluarganya.
Orang tua Alexey, Anatoly Ivanovich dan Lyudmila Ivanovna, sudah pensiun sekarang.
Navalny menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap legitimasi Putin selama pemerintahannya.
Dia mengorganisir protes jalanan anti-pemerintah, serta menggunakan blog dan media sosialnya untuk mengungkap dugaan korupsi di Kremlin serta bisnis Rusia.
Pria yang dijuluki pembangkang itu dilarikan dari Rusia ke Jerman pada 2020, setelah dia diracuni oleh Novichok agen saraf era Soviet.
Navalny harus diterbangkan dari kota Omsk di Siberia dan tiba dalam keadaan koma di sebuah rumah sakit di Berlin.
Baca juga: Film Navalny Masuk Nominasi Oscar, Marcus Vetter Akan Pakai Batik Saat Hadiri Academy Awards 2023
Investigasi bersama oleh CNN dan kelompok Bellingcat melibatkan Dinas Keamanan Rusia (FSB) terkait kasus keracunan Navalny.
Penyelidikan menemukan tim racun FSB yang terdiri dari sekitar enam hingga 10 agen telah membuntuti Navalny selama lebih dari tiga tahun.