Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Israel Ancam Bunuh Haniyeh dan Meshaal Secara Tak Wajar, Hamas: Frustasi dan Tak Tahu Malu

Elli Cohen mengancam akan membunuh Ismail Haniyeh dan Khaled Meshaal, pemimpin Gerakan Perlawanan Palestina Hamas.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Menlu Israel Ancam Bunuh Haniyeh dan Meshaal Secara Tak Wajar, Hamas: Frustasi dan Tak Tahu Malu
PIERRE ALBOUY / AFP
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen berbicara saat konferensi pers di Kantor Eropa Perserikatan Bangsa-Bangsa, Palais des Nation, di Jenewa pada 14 November 2023. 

Menlu Israel Ancam Bunuh Haniyeh dan Meshaal Secara Tak Wajar, Hamas: Frustasi dan Tak Tahu Malu

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan kalau negaranya berupaya melenyapkan para pemimpin Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas, termasuk  Ismail Haniyeh dan Khaled Meshaal.

Secara vulgar, Eli Cohen mengungkapkan, keduanya akan meninggal secara tidak wajar, menyiratkan kalau Israel akan membunuh keduanya secara tragis.

Baca juga: Kemarin Ngebom Duluan, Kini Israel Merengek ke Mesir dan Qatar Minta Pertukaran Tawanan Lagi

“Kami akan berupaya melenyapkan Mashal dan Haniyeh, dan mereka tidak akan mati secara wajar,” kata Cohen dalam wawancara dengan Channel 13 Israel, Rabu (20/12/2023).

Sebagai informasi, Haniyeh adalah kepala biro politik Hamas sementara Meshaal adalah kepala gerakan tersebut di luar negeri.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebut pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. (Arab News)

Hamas: Frustasi dan Tak Tahu Malu

Merespons ancaman Menlu Israel itu, anggota biro politik Hamas Izzat al-Risheq mengatakan kalau ancaman Cohen untuk membunuh Haniyeh dan Meshaal adalah “pernyataan yang tidak tahu malu” dan merupakan ekspresi frustrasi Israel.

"Ancaman tersebut menunjukkan bahwa musuh kebingungan dengan kekalahannya melawan batalyon al-Qassam, katanya dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/10/2023) dilansir PC dari Al-Jazeera.

Baca juga: Terpaksa Masuk Terowongan Hamas, Insinyur Israel: Saya Kira Primitif, Ternyata Kokoh dan Canggih

Warga Palestina memeriksa puing-puing di dekat sekolah PBB tempat para pengungsi berlindung setelah serangan Israel menghantam sebuah rumah di dekatnya, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 21 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Warga Palestina memeriksa puing-puing di dekat sekolah PBB tempat para pengungsi berlindung setelah serangan Israel menghantam sebuah rumah di dekatnya, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 21 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Muhammad ABED / AFP)
Berita Rekomendasi

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 20.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita, serta 52.600 orang terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

(oln/PC/AJA/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas