AS Tuduh Iran Otak di Balik Serangan Houthi Yaman di Laut Merah
AS menuduh Iran berada di balik serangan kelompok bersenjata Houthi yang berbasis di Yaman terhadap kapal barang yang melintas di Laut Merah.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
“Inggris tetap berkomitmen untuk menangkis serangan-serangan ini untuk melindungi arus bebas perdagangan global,” kata Shapps.
Perusahaan Pelayaran Hindari Terusan Suez
Sejumlah perusahaan pelayaran memilih untuk menghindari Terusan Suez ketika Houthi Yaman terus meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Baca juga: Bisnis Properti Israel Hancur Lebur Sejak Perang dengan Hamas di Gaza, Transaksi Merosot Tajam
Kapal Mediterranean Shipping Company (MSC) Palatium III berbendera Liberia dilaporkan mendapat serangan drone dari Houthi Yaman pada Jumat (15/12/2023) di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman, di ujung selatan Laut Merah.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan, tetapi kapal tersebut mengalami beberapa kerusakan akibat kebakaran dan tidak dapat digunakan lagi.
Baca juga: Serangan Houthi di Laut Merah Bikin Harga Mobil di Israel Melonjak, Pajak Naik, Dolar Menguat
“Kami akan mengubah rute beberapa layanan di sekitar Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, sehingga menambah waktu berlayar kapal yang dipesan untuk transit di Terusan Suez,” kata juru bicara MSC.
Akibat serangan tersebut, perusahaan pelayaran lain seperti Maersk dari Denmark dan CMA CGM dari Prancis memilih untuk menghentikan semua pengiriman kontainernya melalui Selat Bab al-Mandab sampai pemberitahuan lebih lanjut.
“Situasinya semakin memburuk dan kekhawatiran terhadap keselamatan meningkat,” kata CMA CGM dalam sebuah pernyataan.