Proposal Mesir: Israel Tarik Penuh Pasukan, Bentuk Pemerintahan Baru di Gaza dan Tepi Barat
Mesir mengusulkan rencana ekstensif untuk gencatan senjata dan situasi pascaperang di Gaza yang mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Penulis: Choirul Arifin
Namun, wilayah tersebut menjadi sasaran pemboman intensif Israel.
Instruksi dari Israel telah menciptakan kecemasan dan kebingungan lebih lanjut karena warga Palestina di Gaza kini beberapa kali terpaksa mengungsi.
Militer Israel belum memberikan bantuan atau panduan apa pun mengenai "evakuasi" dari Khan Younis ke Rafah, sehingga membuat orang-orang berebut mencari solusi untuk pergi.
“Pindah ke Rafah sangat sulit dan mahal bagi kami. Biaya menyewa mobil dengan empat tempat duduk mencapai 500 shekel (atau sekitar 138 dolar AS), sesuatu yang tidak mampu kami tanggung," ujar Ahmed.
"Saya akan pindah ke daerah al-Mawasi, dan saya berharap ini adalah tempat yang lebih aman. tempatnya,” kata Ahmed.
Asmaa Sawalha, ibu dari empat anak yang baru saja pindah ke kamp pengungsi Deir al-Balah dari Gaza utara, menangis keras ketika diberitahu oleh pasukan Israel untuk pindah lagi.
“Saat kami melihat beritanya, saya mulai menangis histeris. Ke mana saya akan pergi bersama anak-anak ini?” Sawalha kepada Middle East Eye.
Penasihat Senior Iran Tewas oleh Serangan Udara Israel di Suriah
Sementara itu, serangan udara Israel di luar ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Senin menewaskan seorang penasihat senior di Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, menurut media pemerintah Iran.
Penasihatnya, Sayyed Razi Mousavi, bertanggung jawab untuk mengoordinasikan aliansi militer antara Suriah dan Iran. IRGC mengatakan bahwa Israel akan membayar atas pembunuhan Mousavi.
“Tidak diragukan lagi, rezim Zionis yang perampas kekuasaan dan kejam akan menanggung akibatnya,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di TV pemerintah.
Belum ada komentar langsung dari militer Israel atas serangan ini. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pembunuhan itu menunjukkan kelemahan Israel.
“Tindakan ini merupakan tanda frustrasi dan kelemahan rezim Zionis di wilayah tersebut dan mereka pasti akan menanggung akibatnya,” ujarnya, seperti dilansir media pemerintah.
Pembunuhan tersebut merupakan eskalasi regional terbaru di luar Gaza sejak 7 Oktober. Awal bulan ini, Iran mengatakan serangan Israel telah menewaskan dua anggota IRGC di Suriah yang bertugas sebagai penasihat militer di sana.
Sumber: Middle East Eye