Berantem di Telepon, Joe Biden Tuntut Netanyahu Cairkan Duit Pajak Palestina
Percakapan telepon tersebut adalah yang paling 'membuat frustrasi' antara Presiden AS dan Perdana Menteri Israel sejak dimulainya perang Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hal itu dilakukan dengan kekhawatiran dan tuduhan kalau uang tersebut bisa sampai ke Hamas.
Pada 3 November, kabinet Israel memutuskan untuk menahan tambahan 275 juta dolar AS pendapatan pajak Palestina yang terutang kepada PA, sekitar 30 persen dari total dan jumlah yang dialokasikan PA untuk Gaza.
Untuk memprotes keputusan ini, Otoritas Palestina menanggapinya dengan menolak menerima pendapatan pajak apa pun jika Israel menolak memasukkan bagian Gaza.
Menurut Times of Israel, PA “menantang Israel untuk membiarkan keruntuhannya, yang dapat menyebabkan Israel bertanggung jawab atas urusan sipil sekitar tiga juta warga Palestina di Tepi Barat.”
Upaya untuk memblokir transfer dana ke PA dipimpin oleh Bezalel Smotrich, seorang menteri pemukim agama di kabinet Netanyahu.
Dia mengancam akan mengundurkan diri jika PA diizinkan untuk mentransfer “satu syikal pun” ke Gaza.
Netanyahu telah menolak usulan alternatif dari Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan dari Biden sendiri untuk menyelesaikan masalah ini.
“Biden meminta Netanyahu untuk menerima” proposal yang dia sendiri ajukan beberapa minggu lalu: “untuk mentransfer pendapatan pajak yang dipotong ke Norwegia untuk diamankan sampai ada kesepakatan yang dapat meredakan kekhawatiran Israel bahwa dana tersebut dapat sampai ke Hamas,” tulis laporan Axios,
“Dia mengatakan kepada Biden kalau dia tidak mempercayai Norwegia dan mengatakan bahwa Otoritas Palestina seharusnya menerima transfer sebagian dana tersebut,” lapor Axios.
Biden akhirnya mengatakan kepada Netanyahu bahwa masalah ini harus diselesaikan.
Pembicaraan Biden dan Netanyahu dan diakhiri dengan kekesalan presiden AS yang berucap “percakapan ini selesai,” menurut laporan itu.
(oln/*/TC/Axios/*)