Mantan Komandan Tertinggi NATO: China Baru Siap Perang Lawan AS 10 Tahun Lagi
Perang antara AS dan Tiongkok diprediksi terjadi pada 2034 dipicu persoalan terkait Laut Cina Selatan. Eks-komandan tertinggi NATO bicara perang
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Jika kita berperang dengan Tiongkok, maka yang terjadi bukan hanya AS dan Tiongkok. Kita mempunyai sekutu perjanjian yang bersumpah untuk datang dan menjadi bagian dari kampanye militer seperti itu. Itu adalah Jepang, Korea Selatan, Filipina , Australia, Selandia Baru," kata Stavridis.
"Jadi, itu adalah daya tembak yang besar jika Anda menggabungkan semuanya," lanjutnya.
Stavridis mengatakan kepada Medved bahwa pencegahan seperti itu akan memberi AS “sedikit waktu tenggang” untuk lebih memperkuat militernya sambil meredakan ketegangan bilateral melalui diplomasi.
Hubungan Merenggang
Pernyataan Stavridis muncul setelah satu tahun hubungan buruk antara AS dan Tiongkok.
Beberapa pertemuan militer yang menegangkan telah terjadi antara kedua negara.
Pada bulan Februari, militer AS menembak jatuh balon pengintai Tiongkok setelah terbang di atas benua AS.
Kemudian pada bulan Mei, terjadi konfrontasi antara jet Tiongkok dan pesawat mata-mata AS di Laut Cina Selatan.
“Kami mendesak pihak-pihak terkait untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin, berhenti mengobarkan konfrontasi antara Tiongkok dan AS, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif untuk meningkatkan rasa saling percaya antara kedua negara dan persahabatan antara kedua bangsa,” Liu Pengyu, juru bicara untuk Kedutaan Besar Tiongkok di AS, kata dalam sebuah pernyataan kepada Newsweek tentang komentar Stavridis.
(oln/BI/NW/*)