Bos Hamas Saleh al-Arouri Pernah Singgung Ingin Mati Syahid, Kini Tewas akibat Drone Israel
Bos Hamas Saleh al-Arouri pernah menyinggung keinginannya soal mati syahid. Menurutnya, ia sudah hidup terlalu lama.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Lewat Hizbullah, al-Arouri juga bisa mendekatkan Hamas dengan Iran.
Israel Siaga Tinggi
Tewasnya Saleh al-Arouri dalam serangan drone Zionis membuat Israel siaga tinggi.
Pembunuhan yang menargetkan al-Arouri berdampak besar terhadap apa yang akan terjadi selanjutnya dalam perang ini.
Menurut pantauan jurnalis Al Jazeera, Hamdan Salhut, dari Yerusalem Timur yang dididuki, sudah banyak terjadi baku tembak di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.
Serangan itu semakin intensif seiring berlangsungnya perang.
Baca juga: Bos Hamas Saleh al-Arouri Tewas di Lebanon, Hizbullah Ngamuk Beri Ancaman Balas Dendam ke Israel
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan setiap pembunuhan yang ditargetkan terhadap kelompok mana pun, dari faksi perlawanan mana pun, tidak akan ditoleransi di wilayah Lebanon dan akan dibalas dengan tindakan.
Para pejabat Israel yang berbicara secara anonim kepada media Israel, mengatakan mereka mengharapkan adanya semacam respons.
Respons itu bisa berbentuk apa saja, mulai protes, serangan, hingga roket jarak jauh.
Karena itulah mereka meningkatkan tingkat kewaspadaan.
Sementara itu, Zeina Khodr, jurnalis Al Jazeera melaporkan dari Beirut, mengatakan ada "kepanikan" di Ibu Kota Lebanon setelah serangan yang menewaskan al-Arouri.
Iran, yang mendukung Hamas dan Hizbullah, mengatakan pembunuan al-Arouri akan menciptakan lebih banyak perlawanan terhadap Israel, media pemerintah melaporkan.
"Darah para martir tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan penjajah Zionis."
"Tidak hanya di Palestina, tetapi juga kawasan ini (Lebanon dan Iran), dan di antara semua pencari kebebasan di seluruh dunia," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani.
Profil Saleh al-Arouri
Saleh al-Arouri lahir di kota Arura, dekat kota Ramallah di Tepi Barat pada 1966.