Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muak Dibohongi IDF Soal Hamas Melemah, Puluhan Ribu Pemukim Yahudi Tak Mau Balik ke Rumah

Meski sudah dibujuk pada uang, pemukim Yahudi tak mau balik ke rumah mereka karena merasa Tentara Israel membual soal lemahnya Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Muak Dibohongi IDF Soal Hamas Melemah, Puluhan Ribu Pemukim Yahudi Tak Mau Balik ke Rumah
reuters
OGAH BALIK KE RUMAH - Para pemukim Yahudi di permukiman Israel di tanah yang diduduki, pasca-serangan roket dari milisi pembebasan Palestina di Gaza. Laporan media Israel menyebut, sebanyak puluhan ribu pemukim Yahudi enggan kembali ke rumah mereka meski sudah dibujuk dengan uang. Mereka merasa tentara Israel (IDF) membual soal melemahnya Hamas. 

Sebuah pertemuan diadakan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan ketua dewan permukiman di wilayah Gaza pada 16 Januari, menurut laporan Channel 12.

"Para ketua dewan dilaporkan menuntut agar “proses kepulangan… ditunda atau diperpanjang hingga musim panas dan awal tahun ajaran baru, dan agar negara terus mendanai masa tinggal mereka di akomodasi sementara hingga saat itu,” kata The Times of Israel

Netanyahu juga dilaporkan mengatakan kepada para ketua dewan selama pertemuan tersebut kalau perang berpotensi berlanjut hingga tahun 2025.

Baca juga: Hamas Masih Kuat, IDF Sibuk Angkut Tentara Ambruk di Gaza, Netanyahu: Perang Bisa Lanjut Hingga 2025

“Netanyahu mengatakan dia menerima permintaan mereka, berjanji bahwa bantuan keuangan kepada warga juga akan berlaku, dan menginstruksikan pejabat terkait untuk menyusun kerangka kerja yang diperlukan.”

LINTASAN ROKET - Tangkap layar yang menunjukkan garis lintasan amunisi roket yang ditembakkan milisi pembebasan Palestina, Hamas ke Israel pada Selasa (16/1/2023). Gelombang serangan sekitar 50 roket ini menyasar pemukiman Netivot dan Givolim, Israel sebagai jawaban dari klaim IDF yang menyebut Hamas sudah tercerai berai di Gaza Utara.
LINTASAN ROKET - Tangkap layar yang menunjukkan garis lintasan amunisi roket yang ditembakkan milisi pembebasan Palestina, Hamas ke Israel pada Selasa (16/1/2023). Gelombang serangan sekitar 50 roket ini menyasar pemukiman Netivot dan Givolim, Israel sebagai jawaban dari klaim IDF yang menyebut Hamas sudah tercerai berai di Gaza Utara. (tangkap layar twitter)

Perlawanan Hamas Masih Sangat Sengit

Sementara itu, Brigade Qassam Hamas dan kelompok lain di Gaza masih belum mengalami kekalahan, mereka terus terlibat dengan tentara Israel dalam bentrokan sengit dan penyergapan mematikan di seluruh Jalur Gaza, termasuk di Gaza utara, di mana Israel telah mengumumkan pengurangan jumlah serangan. 

Penurunan ini terjadi ketika para pejabat Israel membual kalau Hamas telah “dibongkar” di wilayah utara. Meskipun demikian, para milisi pembebasan Palestina pada faktanya masih mampu menembakkan serangan roket besar ke Israel dari Gaza utara.

Baca juga: Israel Sebut Hamas Sudah Tercerai-berai di Gaza Utara, Perlawanan Lain Bakal Muncul Menggantikannya

Laporan Harian Lebanon Al-Akhbar, pada 19 Januari, mengutip sumber-sumber milisi perlawanan Palestina, mengatakan kalau operasi darat Israel tidak menghasilkan apa-apa – terutama di wilayah utara.

Berita Rekomendasi

Laporan itu menambahkan, di wilayah utara, Hamas telah mampu mengisi kembali pasokannya dan membangun kembali barisannya.

"Dan sama seperti para pemukim Israel di wilayah Gaza yang menolak untuk kembali ke rumah mereka, demikian pula para pemukim di Israel utara, di mana ratusan ribu orang juga telah mengungsi akibat operasi Hizbullah di perbatasan Lebanon," tulis laporan tersebut.

(oln/*/Memo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas