Kebakaran Hebat di Asrama Sekolah China, 13 Siswa Tewas, Manajer dan Pemilik Ditahan Polisi
Kebakaran melanda sebuah asrama di asrama sekolah Yingcai di desa Yanshanpu, provinsi Henan, China pada Jumat (19/1/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
![Kebakaran Hebat di Asrama Sekolah China, 13 Siswa Tewas, Manajer dan Pemilik Ditahan Polisi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jendela-jendela-pecah-di-sekolah-yingcai-setelah-dilalap-api.jpg)
Menurut halaman WeChat sekolah tersebut, sekolah ini terutama melayani siswa di kelas dasar, dengan taman kanak-kanak.
![Sekolah Yingcai, tempat 13 anak tewas dalam kebakaran](http://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sekolah-yingcai-tempat-13-anak-tewas-dalam-kebakaran.jpg)
Banyak siswa yang berasal dari pedesaaan sekitar.
Terlalu Menakutkan
Seorang pemilik bisnis yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mengaku mendengar teriakan minta tolong dari para siswa yang terjebak di asrama.
"Nyala api sangat besar, dan api serta asap dapat terlihat dan tercium dari kejauhan. Teriakan minta tolong dari para siswa terdengar, dan mobil pemadam kebakaran serta ambulans segera tiba di lokasi," katanya kepada Beijing Youth Daily.
Sementara pengguna media sosial Tiongkok memprotes dan marah akibat insiden tersebut.
Mereka menyerukan agar setiap pelanggaran keselamatan dihukum.
“Menakutkan sekali, 13 anak dari 13 keluarga, semuanya lenyap dalam sekejap…jika tidak ada hukuman berat jiwa mereka tidak akan beristirahat dengan tenang,” tulis salah satu komentator di situs media sosial Weibo.
Kebakaran besar di Tiongkok masih menjadi masalah bagi pemerintah karena lemahnya penegakan standar keselamatan dan pelanggaran hukum.
Pada bulan November, kebakaran terjadi di kantor perusahaan batubara di Provinsi Shanxi, Tiongkok Utara.
Insiden tersebut menewaskan 26 orang dan puluhan orang terluka.
Empat bulan sebelumnya, tepatnya pada bulan Juli, atap gedung sekolah runtuh dan mengakibatkan 11 orang tewas.
Pada April, kebakaran rumah sakit di Beijing menewaskan 29 orang dan memaksa para penyintas yang putus asa melompat keluar jendela untuk melarikan diri.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.