Dari Pengusiran ke Pulau Buatan Hingga Bom Nuklir, Rencana Kejam Israel untuk Ambil Alih Gaza
Aksi Israel secara eksplisit menyampaikan niat untuk mengusir seluruh penduduk wilayah Palestina yang terkepung. ICJ akan memutus gugatan pada Jumat
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"Bahkan di Den Haag mereka tahu posisi saya,” katanya dalam sebuah wawancara, mengacu pada ICJ.
Eliyahu sebelumnya mengatakan pada November silam kalau menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan.”
Menteri garis keras tersebut, yang menggunakan retorika ekstremis untuk melabeli warga Palestina, juga menyerukan agar penduduk Gaza didorong untuk bermigrasi dari wilayah tersebut.
Tim hukum Afrika Selatan di ICJ juga telah memasukkan pernyataan Eliyahu dalam pengajuannya ke pengadilan tinggi PBB.
David Campbell, seorang profesor di Universitas Wina, mengkritik pernyataan Eliyahu sebagai “sepenuhnya tidak dapat dibenarkan.”
“Rencana itu sama sekali tidak dapat diterima,” katanya kepada Anadolu, juga yang mengacu pada rencana Israel untuk merelokasi warga Gaza dari wilayah dan rumah mereka.
Campbell juga menekankan, menteri tersebut menganut ideologi sayap kanan dan telah memicu kemarahan dunia Barat.
“Reaksi dunia Barat terhadap pernyataannya sangat kritis dan negatif,” katanya.
Baca juga: Ngotot Usir Warga Gaza, Israel Minta Eropa Bikin Pulau di Laut Mediterania Buat Palestina Merdeka
Relokasi ke ‘Pulau Buatan’
Rencana lain baru-baru ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, yang menayangkan video berjudul “Inisiatif Pulau Buatan Gaza” pada pertemuan Dewan Luar Negeri Uni Eropa pada hari Senin.
“Pembangunan pulau buatan dengan pelabuhan dan instalasi infrastruktur sipil di lepas pantai Gaza akan memberikan Palestina pintu gerbang kemanusiaan, ekonomi dan transportasi ke dunia, tanpa membahayakan keamanan Israel,” kata narator video tersebut.
Presentasi tersebut menuai kritik keras dari warga Palestina dan negara lain di seluruh dunia.
Josep Borrell, perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, mengatakan kepada wartawan bahwa Katz “seharusnya memanfaatkan waktunya dengan lebih baik untuk mengkhawatirkan keamanan negaranya dan tingginya jumlah kematian di Timur Tengah serta tingginya angka kematian. di Gaza.”
Baca juga: Israel Mau Usir Warga Palestina di Gaza ke Tengah Afrika, Tel Aviv Bahas Rencana Relokasi ke Kongo
Pengusiran ke Sinai
Proposal Kementerian Intelijen Israel yang terungkap pada akhir Oktober mencakup tiga opsi untuk Gaza pascaperang, termasuk merelokasi penduduknya ke Semenanjung Sinai, Mesir.
Dokumen tersebut mengatakan pengusiran tersebut akan menghasilkan manfaat strategis namun memerlukan dukungan dari AS dan sekutu Israel lainnya, menurut surat kabar Israel Haaretz.