Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Pengusiran ke Pulau Buatan Hingga Bom Nuklir, Rencana Kejam Israel untuk Ambil Alih Gaza

Aksi Israel secara eksplisit menyampaikan niat untuk mengusir seluruh penduduk wilayah Palestina yang terkepung. ICJ akan memutus gugatan pada Jumat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dari Pengusiran ke Pulau Buatan Hingga Bom Nuklir, Rencana Kejam Israel untuk Ambil Alih Gaza
Anadolu Agency
Pemandangan dari udara bangunan-bangunan yang hancur dan puing-puing di lingkungan Jabalia setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Gaza, pada 11 Oktober 2023. Pengeboman hebat yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel telah mengubah banyak bangunan menjadi puing-puing di lingkungan Jabalia. 

"Bahkan di Den Haag mereka tahu posisi saya,” katanya dalam sebuah wawancara, mengacu pada ICJ.

Eliyahu sebelumnya mengatakan pada November silam kalau menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan.”

Menteri garis keras tersebut, yang menggunakan retorika ekstremis untuk melabeli warga Palestina, juga menyerukan agar penduduk Gaza didorong untuk bermigrasi dari wilayah tersebut.

Tim hukum Afrika Selatan di ICJ juga telah memasukkan pernyataan Eliyahu dalam pengajuannya ke pengadilan tinggi PBB.

David Campbell, seorang profesor di Universitas Wina, mengkritik pernyataan Eliyahu sebagai “sepenuhnya tidak dapat dibenarkan.”

“Rencana itu sama sekali tidak dapat diterima,” katanya kepada Anadolu, juga yang mengacu pada rencana Israel untuk merelokasi warga Gaza dari wilayah dan rumah mereka.

Campbell juga menekankan, menteri tersebut menganut ideologi sayap kanan dan telah memicu kemarahan dunia Barat.

Berita Rekomendasi

“Reaksi dunia Barat terhadap pernyataannya sangat kritis dan negatif,” katanya.

Baca juga: Ngotot Usir Warga Gaza, Israel Minta Eropa Bikin Pulau di Laut Mediterania Buat Palestina Merdeka

ILUSTRASI Pulau di Laut Mediterania. Israel dilaporkan meminta Uni Eropa untuk membuat sebuah pulau di Laut Mediterania sebagai lokasi deportasi warga Gaza dan penduduk Palestina untuk mendirikan negara merdeka.
ILUSTRASI Pulau di Laut Mediterania. Israel dilaporkan meminta Uni Eropa untuk membuat sebuah pulau di Laut Mediterania sebagai lokasi deportasi warga Gaza dan penduduk Palestina untuk mendirikan negara merdeka. (hotcore)

Relokasi ke ‘Pulau Buatan’

Rencana lain baru-baru ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz, yang menayangkan video berjudul “Inisiatif Pulau Buatan Gaza” pada pertemuan Dewan Luar Negeri Uni Eropa pada hari Senin.

“Pembangunan pulau buatan dengan pelabuhan dan instalasi infrastruktur sipil di lepas pantai Gaza akan memberikan Palestina pintu gerbang kemanusiaan, ekonomi dan transportasi ke dunia, tanpa membahayakan keamanan Israel,” kata narator video tersebut.

Presentasi tersebut menuai kritik keras dari warga Palestina dan negara lain di seluruh dunia.

Josep Borrell, perwakilan tinggi UE untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, mengatakan kepada wartawan bahwa Katz “seharusnya memanfaatkan waktunya dengan lebih baik untuk mengkhawatirkan keamanan negaranya dan tingginya jumlah kematian di Timur Tengah serta tingginya angka kematian. di Gaza.”

Baca juga: Israel Mau Usir Warga Palestina di Gaza ke Tengah Afrika, Tel Aviv Bahas Rencana Relokasi ke Kongo

Gambar ini menunjukkan tenda dan tempat penampungan sementara di sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel mendapat tekanan pada 13 Desember dari sekutu-sekutunya atas perang yang mereka lakukan di Gaza, dan pendukung utama mereka, Amerika Serikat, mengkritik pemboman yang dilakukan Israel sebagai respons terhadap serangan 7 Oktober sebagai tindakan yang
Gambar ini menunjukkan tenda dan tempat penampungan sementara di sebuah kamp pengungsi Palestina di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. Israel mendapat tekanan pada 13 Desember dari sekutu-sekutunya atas perang yang mereka lakukan di Gaza, dan pendukung utama mereka, Amerika Serikat, mengkritik pemboman yang dilakukan Israel sebagai respons terhadap serangan 7 Oktober sebagai tindakan yang "tidak pandang bulu". (Photo by Mahmud HAMS / AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Pengusiran ke Sinai

Proposal Kementerian Intelijen Israel yang terungkap pada akhir Oktober mencakup tiga opsi untuk Gaza pascaperang, termasuk merelokasi penduduknya ke Semenanjung Sinai, Mesir.

Dokumen tersebut mengatakan pengusiran tersebut akan menghasilkan manfaat strategis namun memerlukan dukungan dari AS dan sekutu Israel lainnya, menurut surat kabar Israel Haaretz.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas