Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Pengusiran ke Pulau Buatan Hingga Bom Nuklir, Rencana Kejam Israel untuk Ambil Alih Gaza

Aksi Israel secara eksplisit menyampaikan niat untuk mengusir seluruh penduduk wilayah Palestina yang terkepung. ICJ akan memutus gugatan pada Jumat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dari Pengusiran ke Pulau Buatan Hingga Bom Nuklir, Rencana Kejam Israel untuk Ambil Alih Gaza
Anadolu Agency
Pemandangan dari udara bangunan-bangunan yang hancur dan puing-puing di lingkungan Jabalia setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Gaza, pada 11 Oktober 2023. Pengeboman hebat yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel telah mengubah banyak bangunan menjadi puing-puing di lingkungan Jabalia. 

Dari Pengusiran ke Pulau Buatan Hingga Bom Nuklir, Rencana Kejam Israel untuk Ambil Alih Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Terlepas dari bombardemen mematikan yang kini telah menewaskan hampir 26.000 orang sejak 7 Oktober, tema serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza adalah dehumanisasi terhadap warga Palestina.

Lontaran pernyataan dari banyak pejabat tinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara eksplisit menyampaikan niat untuk mengusir seluruh penduduk wilayah Palestina yang terkepung.

Niatan Israel ini sudah terbaca oleh Kelompok hak asasi manusia, pakar hukum. dan pejabat PBB yang telah berulang kali memperingatkan kalau Israel bermaksud melakukan pembersihan etnis di Gaza.

Baca juga: Mitos Saktinya IDF Runtuh, Hamas: Mesir Bakal Melawan, Tak Ada Happy Ending Buat Israel di Gaza

Secara berulang kali juga, mereka mengecam pernyataan-pernyataan para pejabat Israel atas hal ini sebagai rencana pembersihan etnis di Gaza.

Sebagai catatan, pernyataan-pernyataan lain dari petinggi Israel yang menghasut mengenai pemusnahan total Gaza dan penduduknya juga merupakan bagian penting dari gugatan kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Perkembangan terbaru gugatan itu dilaporkan akan memutuskan pada Jumat (26/1/2024) apakah permintaan tindakan sementara agar memerintah Israel berhenti beragresi di Gaza, dikabulkan atau tidak.

BERITA REKOMENDASI

Persamaan umum dari semua rencana kontroversial ini adalah mengurangi jumlah warga Gaza yang tinggal di Jalur Gaza.

Ulasan Andadolu, rencana kejam Israel mengusir warga Palestina itu terangkum dalam sejumlah rencana mulai dari mendeportasi mereka secara paksa ke semenanjung Sinai yang berbatasan dengan Mesir atau ke pulau buatan di Mediterania, melalui pendudukan permanen di Gaza dengan permukiman ilegal Yahudi.

Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang

Baca juga: Ngotot Usir Warga Gaza, Israel Minta Eropa Bikin Pulau di Laut Mediterania Buat Palestina Merdeka

Pengungsi Palestina yang menggunakan kartu eSIM berupaya mendapatkan sinyal untuk menghubungi kerabat mereka di sebuah bukit di Rafah, di Jalur Gaza selatan di perbatasan dengan Mesir, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Pemadaman listrik telah menjadi fakta kehidupan di Gaza yang dilanda perang. Namun berkat kartu SIM yang tertanam, warga Palestina tetap dapat mengakses internet dan tetap berhubungan dengan orang-orang tercinta di luar negeri. (Photo by AFP)
Pengungsi Palestina yang menggunakan kartu eSIM berupaya mendapatkan sinyal untuk menghubungi kerabat mereka di sebuah bukit di Rafah, di Jalur Gaza selatan di perbatasan dengan Mesir, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. Pemadaman listrik telah menjadi fakta kehidupan di Gaza yang dilanda perang. Namun berkat kartu SIM yang tertanam, warga Palestina tetap dapat mengakses internet dan tetap berhubungan dengan orang-orang tercinta di luar negeri. (Photo by AFP) (AFP/-)

Rencana lain Israel, ada pula seruan langsung untuk menjatuhkan bom nuklir di Gaza.

Rencana-renca kontroversial Israel ini bahkan ditolak oleh sekutu paling setia mereka, Amerika Serikat (AS).

“Washington telah menegaskan bahwa warga sipil tidak boleh dipaksa meninggalkan Gaza dalam keadaan apa pun,” kata Linda Thomas-Greenfield, utusan AS untuk PBB, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.


“Kami secara tegas menolak pernyataan beberapa menteri dan anggota parlemen Israel yang menyerukan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza. Pernyataan-pernyataan ini, bersama dengan pernyataan para pejabat Israel yang menyerukan penganiayaan terhadap tahanan Palestina atau penghancuran Gaza, tidak bertanggung jawab, menghasut, dan hanya mempersulit upaya mencapai perdamaian abadi,” tambahnya.

Baca juga: Kabinet Perang Israel Tempur Beneran, Yoav Gallant Mau Serbu Kantor Netanyahu Bawa Brigade Golani

Pemandangan dari udara bangunan-bangunan yang hancur dan puing-puing di lingkungan Jabalia setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Gaza, pada 11 Oktober 2023. Pengeboman hebat yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel telah mengubah banyak bangunan menjadi puing-puing di lingkungan Jabalia.
Pemandangan dari udara bangunan-bangunan yang hancur dan puing-puing di lingkungan Jabalia setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Gaza, pada 11 Oktober 2023. Pengeboman hebat yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel telah mengubah banyak bangunan menjadi puing-puing di lingkungan Jabalia. (Anadolu Agency)

Menjatuhkan Bom Nuklir di Gaza

Tidak diragukan lagi, ancaman Israel yang paling memberatkan di ICJ erungkap pada Rabu, ketika Menteri Warisan Budaya sayap kanan Israel Amichai Eliyahu memperbarui seruannya untuk menghancurkan Jalur Gaza dengan “bom nuklir.” “

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas