Agar Tak Memalukan Pemerintah Irak, Kataib Hizbullah Hentikan Operasi Militer Lawan AS
Kataib Hizbullah mengatakan telah menghentikan semua operasi militer terhadap pasukan Amerika Serikat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Kataib Hizbullah yang didukung Iran di Irak mengatakan telah menghentikan semua operasi militer terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.
Kataib Hizbullah adalah elemen paling kuat dalam kelompok faksi bersenjata garis keras Syiah yang disebut Perlawanan Islam di Irak, telah melakukan lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak 7 Oktober 2023.
Sekretaris jenderal kelompok tersebut, Abu Hussein al-Hamidawi, mengungkapkan keputusan ini bertujuan untuk mencegah 'rasa malu bagi pemerintah Irak'.
“Saat kami mengumumkan penangguhan operasi militer dan keamanan terhadap pasukan pendudukan untuk mencegah rasa malu pemerintah Irak, kami akan terus membela rakyat kami di Gaza dengan cara lain,” ujarnya, Selasa (30/1/2024), dilansir Al Jazeera.
Pernyataan itu menambahkan bahwa banyak sekutunya, khususnya Iran, sering menolak tekanan dan eskalasi terhadap pasukan pendudukan Amerika di Irak dan Suriah.
Menurut al-Hamidawi, faksi Perlawanan Irak akan terus mempertahankan Gaza melalui cara-cara selain perjuangan bersenjata.
"Perlawanan Islam telah mengambil keputusan untuk mendukung rakyat Gaza tanpa intervensi apapun dari pihak asing,” ungkapnya, dikutip dari Al Mayadeen.
“Saudara-saudara kami di Poros (Perlawanan), khususnya di Iran, tidak mengetahui secara spesifik pekerjaan jihad kami, dan mereka telah berulang kali menyatakan penolakan terhadap eskalasi kami melawan pasukan AS di Irak dan Suriah,” lanjutnya.
Sekretaris Jenderal juga memerintahkan para pejuang Kataib Hizbullah untuk menerapkan pertahanan pasif (sementara) jika terjadi tindakan permusuhan AS terhadap mereka.
Seminggu yang lalu, Perlawanan Irak mengumumkan bahwa mereka telah transit ke tahap kedua operasinya di mana mereka akan berupaya untuk menegakkan blokade rute maritim Mediterania ke pelabuhan-pelabuhan yang diduduki Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kataib Sayyid al- Syuhada, Abu Alaa al-Walai dalam sebuah postingan di X (dulunya Twitter).
Baca juga: Hizbullah Menggila, Lipat Gandakan Serangan Roket 500 Kg, Pemukim Israel Panik Tanah Berguncang
Pemimpin Kataib Sayyid al-Shuhada, sebuah faksi yang beroperasi di bawah payung Perlawanan Islam di Irak, membuat pengumuman tersebut menyusul serangan AS yang menargetkan anggota Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) pemerintah Irak.
Dicurigai Lancarkan Serangan di Yordania
Kelompok militan Irak dicurigai melancarkan serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS.
Ketiga tentara AS tewas di sepanjang perbatasan Yordania-Suriah oleh sebuah pesawat tak berawak yang dilaporkan dibuat di Iran.