Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi 'Demiliterisasi' dan 'Denazifikasi', Putin Bertekad Menggerus Ukraina Lebih Luas

Invasi Rusia ke Ukraina bakal semakin meluas, setelah pemimpin negara tersebut Vladimir Putin menyatakan perlunya menciptakan zona demiliterisasi

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Demi 'Demiliterisasi' dan 'Denazifikasi', Putin Bertekad Menggerus Ukraina Lebih Luas
Southfront.org
Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm. 

Sementara Ukraina terus melakukan penyerangan seperti yang dikhawatirkan Putin di atas.

Terbaru, sebuah rudal Storm Shadow yang dipasok NATO meluncurke arah sebuah sekolah dan fasilitas medis di Kherson. Beruntung, rudal canggih buatan Inggris tersebut ditembak oleh pertahanan udara Rusia.

Gubernur setempat Vladimir Saldo mengatakan rudal tersebut dijatuhkan di dekat desa Popovka di kotamadya Genchesk, dan memposting beberapa foto yang tampaknya menunjukkan sisa amunisi buatan Perancis-Inggris.

“Di lapangan terbuka dekat desa Popovka, militer menemukan pecahan rudal yang jatuh. Elemen penandaan individu ditemukan menunjukkan produksi luar negeri,” tulis Saldo.

Insiden tersebut terjadi setelah serangkaian percobaan serangan rudal dan drone oleh pasukan Kiev di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, seringkali menggunakan amunisi yang dipasok NATO.

Pada hari Selasa, pertahanan udara Rusia menangkis serangan UAV di kota Voronezh, yang terletak sekitar 200 km dari perbatasan Ukraina. Meskipun drone tersebut ditembak jatuh, beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan dan seorang gadis muda terluka akibat pecahan kaca.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa militer menembak jatuh tiga lusin drone Ukraina yang menargetkan Semenanjung Krimea, serta sepuluh proyektil, termasuk Storm Shadows yang dipasok Barat, yang ditujukan ke kota Sevastopol.

Berita Rekomendasi

Meskipun tidak ada satupun rudal yang berhasil mencapai tujuannya, puing-puing dari proyektil yang hancur menyebabkan beberapa kerusakan properti dan melukai satu warga sipil, menurut laporan media lokal.

Pada akhir Desember, serangan drone dan rudal Ukraina lainnya dilakukan di kota Belgorod, yang mengakibatkan kematian 25 warga sipil, termasuk beberapa anak-anak, sementara lebih dari 100 orang terluka. Pada tanggal 1 Januari, Kiev juga menembaki Donetsk, menewaskan empat orang dan melukai 13 orang.

Menanggapi serangan tersebut, pasukan Rusia melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap fasilitas militer di seluruh Ukraina pada tanggal 2 Januari, termasuk fasilitas produksi drone di Kiev.

Presiden Vladimir Putin telah berjanji untuk meningkatkan serangan terhadap sasaran militer Ukraina sebagai tanggapan atas serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan Kiev terhadap kota-kota Rusia.

AS dan sekutunya secara aktif memasok senjata berat kepada Ukraina selama konflik, mulai dari howitzer dan berbagai artileri hingga berbagai peluncur roket dan sistem rudal.

Daftar senjata jarak jauh buatan Barat yang dimiliki Kiev termasuk rudal Storm Shadow buatan Inggris yang memiliki jangkauan 250 km (155 mil) dan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) buatan AS, yang memiliki jangkauan 250 km. hingga 160 kilometer (100 mil).

Awal pekan ini, Politico melaporkan bahwa Washington dapat memberi Kiev Bom Berdiameter Kecil yang Diluncurkan di Darat (GLSDB), yang juga memiliki jangkauan sekitar 160 kilometer (100 mil).

Modernisasi Teknologgi Senjata

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas