Populer Internasional: AS Tolak Operasi Militer Israel di Rafah - Jerman Kirim Kapal ke Laut Merah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Israel berencana serang wilayah Rafah, tetapi tidak mendapat dukungan dari AS.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Kairo mengaku akan menangguhkan bahkan membatalkan perjanjian normalisasi dengan Israel, jika pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara paksa terus-terusan memaksa warga Palestina pindah ke Sinai, kata sumber Mesir, yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar Israel, Israel Hayom.
Menurut surat kabar Israel, seruan ancaman dari Mesir tersebut disampaikan dalam serangkaian kontak antara pejabat senior Mesir dan Israel, yang kemudian dikomunikasikan kepada "seluruh elit politik-keamanan di Israel".
Dikutip dari Al Arabiya, pejabat pertama yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Israel Hayom bahwa "jika satu pengungsi Palestina lolos (ke wilayah Mesir), perjanjian perdamaian (antara kedua pemerintah) akan dibatalkan."
Sumber lain tidak menyebutkan pembatalan perjanjian tersebut, mengatakan bahwa Kairo akan "menangguhkan" perjanjian tersebut dalam keadaan yang sama.
3. Kapal HMS Diamond Inggris Balik Kanan Kena Serangan di Laut Merah, Houthi Tak Mundur Dukung Gaza
Juru bicara Gerakan Ansarullah (Houti) Yaman menyatakan, agresi berkelanjutan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman tidak akan menghentikan bantuan rakyat negara tersebut ke Gaza.
Agresi AS dan Inggris ke Yaman itu dia jelaskan juga tidak akan melemahkan blokade Laut Merah terhadap kapal-kapal berentitas Israel, dari dan ke pelabuhan negara pendudukan tersebut.
Mohammed Abdul Salam, Juru Bicara gerakan Ansarullah Yaman di akun jejaring sosial X hari Kamis (8/2/2024) memandang serangan AS dan Inggris di provinsi Hudaydah di wilayah barat Yaman sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya dan melanggar hukum internasional.
"Agresi Amerika dan Inggris ke Yaman (justru) akan (kian) mengancam pelayaran internasional di Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Aden," kata Abdul Salam.
4. Jerman Kirim Kapal Fregat Hessen ke Laut Merah, Diklaim Sanggup Halau 1.000 Rudal Houthi
Militer Jerman kini ikut terjun membantu militer Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa untuk melumpuhkan Houthi Yaman agar mundur dari Laut Merah.
Serangan rudal Houthi ke kapal-kapal niaga negara Barat di Laut Merah merisaukan aktivitas perekonomian mereka.
Jerman mengirim kapal Fregat F-124 Hessen yang dilengkap rudal pertahanan serta sistem pengintai radar canggih. Kapal fregat ini diklaim bisa menghalau 1.000 rudal Houthi.
“Jerman telah mengirim fregat pertahanan udara yang kuat untuk bergabung dengan misi angkatan laut Uni Eropa di Laut Merah yang akan diluncurkan pada pertengahan Februari untuk melindungi kapal dagang dari serangan milisi Houthi,” ujar Panglima Angkatan Laut Jerman, Laksamana Madya Jan Christian Kaack.
'Sejumlah negara Eropa saat ini dihantui ancaman inflasi lantaran terganggunya rantai pasok logistik. Sejumlah perusahaan pelayaraan mengubah rute dari Laut Merah ke Semenajung Harapan demi menghindari serangan Houthi.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.