Komando Pertahanan Israel Ingin Belanja Besar-besaran, Siagakan 200 Mesin Tempur di Gaza
Kementerian Pertahanan Israel berencana membeli lebih dari 200 kendaraan lapis baja untuk dikerahkan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
Belanda memiliki salah satu dari beberapa gudang regional suku cadang F-35 milik AS, yang kemudian didistribusikan ke negara-negara yang memintanya, termasuk Israel dalam setidaknya satu pengiriman sejak Oktober tahun lalu.
Untuk diketahui, lebih dari 28.000 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel dalam empat bulan, menurut pejabat kesehatan Gaza, sebagai serangan balasan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.
Militan Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik sedikitnya 250 sandera selama serangan tersebut, menurut penghitungan Israel.
Israel membantah melakukan kejahatan perang dalam serangannya di Gaza, dan mengatakan pihaknya berupaya membatasi korban sipil.
Invasi Rafah
Israel melancarkan serangan udara di kota Rafah di Gaza selatan, menewaskan puluhan orang, menurut para pejabat kesehatan, dilansir Aljazeera.
Ada laporan yang berbeda mengenai jumlah korban tewas setelah serangan dini hari pada hari Senin (12/2/2024).
Kantor berita AFP melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan 52 orang.
Reuters melaporkan bahwa sedikitnya 67 orang tewas.
Kedua media tersebut mengutip pejabat kesehatan di Gaza.
Serangan Israel menghantam 14 rumah dan tiga masjid di Rafah, menurut pejabat Palestina.
Rekan Al Jazeera Arab melaporkan setidaknya 63 orang tewas dalam serangan terhadap masjid.
Sementara pernyataan pers dari Hamas menegaskan bahwa lebih dari 100 orang tewas di kota itu.
“Israel secara resmi terus menargetkan warga sipil dan mengalihkan perang ke Rafah untuk mendorong penduduk mengungsi akibat pemboman,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan yang dirilis di X.
“Pembantaian pendudukan baru-baru ini adalah bukti validitas peringatan internasional dan ketakutan akan dampak buruk dari perluasan perang ke Rafah,” tambah kementerian tersebut.
Baca juga: Pemukim Israel Tinggalkan Gaza Pada 2005, Sekarang Mereka Mau Kembali: Awalnya Cuma Bikin Tenda