Tragedi Nakba 2 di Depan Mata: Mesir Bangun Tembok 7 Meter Penyangga Gaza, Israel Ngotot Serbu Rafah
Foto satelit menunjukkan Mesir membangun tembok Gaza ketika serangan darat Israel ke Rafah semakin dekat waktunya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tragedi Nakba Jilid 2 di Depan Mata, Mesir Bangun Tembok 7 Meter Penyangga Gaza Saat Israel Mau Serbu Rafah
TRIBUNNEWS.COM - Meski lantang menyuarakan penentangan pengusiran -perpindahan, relokasi atau apapun namanya- pengungsi warga Palestina di Rafah, Mesir tampaknya bersiap menghadapi skenario yang dipaksakan oleh Israel.
Israel diketahui ngotot melakukan serangan darat ke Rafah, kota di Selatan GAza yang kini dihuni jutaan pengungsi Palestina yang datang dari semua penjuru jalur Gaza.
Baca juga: Menteri Israel: Perang Lawan Hamas Jalan Terus Saat Ramadan, Mesir Bantu Siapkan Serbuan Rafah
Saat waktu pelaksanaan serangan darat Israel itu makin dekat, Mesir dilaporkan sedang membangun zona penyangga yang dibentengi di dekat perbatasannya dengan Jalur Gaza.
Invasi darat Israel yang segera terjadi di kota selatan Rafah, berpotensi membuat ratusan ribu warga Palestina mengungsi dari seluruh area perbatasan, menurut citra satelit dan laporan media.
Cuplikan dari lokasi di gurun Sinai dan foto-foto satelit menunjukkan kalau sebuah daerah yang bisa menjadi tempat perlindungan dasar bagi puluhan ribu warga Palestina sedang dibangun dengan tembok beton yang didirikan di sisi penyeberangan Rafah di teritorial Mesir.
the only non-Israeli-controlled crossing to and from Gaza.
Buffer zone alias zona penyangga di wilayah Mesir ini akan menjadi satu-satunya area penyeberangan non-kontrol Israel dari dan ke Gaza.
Baca juga: Menteri Israel: Perang Lawan Hamas Jalan Terus Saat Ramadan, Mesir Bantu Siapkan Serbuan Rafah
BIsa Tampung 100 Ribu Orang, Kota Tenda Bagi Warga Palestina
The Wall Street Journal mengutip pejabat Mesir, melaporkan pada Kamis (15/2/2024), kalau zona baru ini merupakan bagian dari rencana darurat jika sejumlah besar warga Palestina berhasil menyeberang ke Mesir dan dapat menampung lebih dari 100.000 orang,
Dikelilingi oleh tembok beton dan jauh dari pemukiman Mesir, wilayah ini tampakanya akan berjuluk kota tenda di mana sejumlah besar tenda telah dikirim ke lokasi tersebut, kata laporan itu.
Video yang diambil oleh Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai yang berbasis di Inggris menunjukkan truk dan buldoser membersihkan puing-puing dari sebidang tanah seluas sekitar 8 mil persegi (21 km persegi), menurut The Washington Post.
Laporan itu memperoleh gambar satelit yang menunjukkan 2 mil persegi (5 km persegi) ) dibersihkan antara 6 Februari dan Rabu.
Mohamed Abdelfadil Shousha, gubernur Sinai Utara, provinsi Mesir yang berbatasan dengan Gaza dan Israel, dilaporkan membantah kalau Mesir sedang membangun kamp pengungsi di sepanjang perbatasan jika terjadi eksodus warga Palestina yang dipaksa oleh militer Israel.
Sinai Foundation, sebuah organisasi aktivis yang memiliki tim pemantau di Sinai utara, mengatakan dalam sebuah laporan minggu ini bahwa area yang memiliki gerbang tersebut akan dikelilingi oleh tembok semen setinggi 7 meter (23 kaki).