Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tragedi Nakba 2 di Depan Mata: Mesir Bangun Tembok 7 Meter Penyangga Gaza, Israel Ngotot Serbu Rafah

Foto satelit menunjukkan Mesir membangun tembok Gaza ketika serangan darat Israel ke Rafah semakin dekat waktunya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tragedi Nakba 2 di Depan Mata: Mesir Bangun Tembok 7 Meter Penyangga Gaza, Israel Ngotot Serbu Rafah
Selebaran / Citra satelit ©2024 Maxar Technologies / AFP
Gambar satelit yang diambil pada tanggal 10 Februari 2024 dan dirilis pada tanggal 15 Februari 2024 oleh Maxar Technologies menunjukkan gambaran wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Mesir-Jalur Gaza di Rafah, Mesir, setelah dilakukan pemeringkatan tanah. Ratusan ribu pengungsi Palestina telah digiring ke kota paling selatan Gaza akibat kampanye militer Israel yang tiada henti, mencari perlindungan di perkemahan darurat yang luas di dekat perbatasan Mesir. 

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan pada Jumat bahwa perpindahan massal orang dari Rafah ke Sinai di Mesir akan menjadi bencana bagi warga Palestina dan prospek perdamaian di Timur Tengah.

“Ini akan menjadi bencana bagi Palestina… bencana bagi Mesir dan bencana bagi masa depan perdamaian,” kata Filippo Grandi kepada kantor berita Reuters mengenai rencana invasi darat Israel ke Rafah.

Ketika ditanya apakah pihak berwenang Mesir telah menghubungi UNHCR mengenai kemungkinan rencana darurat, dia berkata: “Orang Mesir mengatakan bahwa orang-orang (Palestina) harus dibantu di dalam Gaza dan kami sedang mengupayakannya.”

Israel mengatakan ingin mengambil alih Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, untuk mengamankannya.

Mesir mengancam bahwa hal ini akan membahayakan perjanjian perdamaian yang ditandatangani kedua negara empat dekade lalu.

Baca juga: Mesir Siap Hadapi Semua Skenario Soal Agresi Militer Israel di Rafah

Tenda-tenda darurat yang digunakan keluarga Palestina mengungsi demi mencari perlindungan di distrik El-Mavasi, Rafah Gaza Selatan, di tengah serangan Israel yang masih terus berlanjut, 9 Februari 2024. Anadolu Agency/Abed Zagout
Tenda-tenda darurat yang digunakan keluarga Palestina mengungsi demi mencari perlindungan di distrik El-Mavasi, Rafah Gaza Selatan, di tengah serangan Israel yang masih terus berlanjut, 9 Februari 2024. Anadolu Agency/Abed Zagout (Anadolu Agency/Abed Zagout)

Nakba Jilid 2 di Depan Mata

Kairo telah menekankan kalau  mereka tidak ingin warga Palestina diusir dari tanah mereka oleh Israel, dan membandingkan skenario tersebut dengan peristiwa  Nakba tahun 1948, yaitu pengungsian paksa sekitar 750.000 warga Palestina dari rumah mereka dalam perang yang berujung pada berdirinya Israel.

Ground invasion Israel ke Rafah secara nyata berpotensi menyebabkan terulangnya tragedi kemanusiaan itu.

Berita Rekomendasi

Kengototan Tel Aviv untuk tetap melanjutkan rencana serangannya ke Rafah meskipun ada tekanan internasional, tidak tergoyahkan meskipun wilayah tersebut adalah tempat tinggal 1,4 juta warga Palestina, yang sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi – bahkan berkali-kali – akibat pemboman dan operasi darat Israel. 

Warga Palestina yang mengungsi ke Rafah menderita kekurangan tempat tinggal, makanan, air dan obat-obatan. PBB dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan di wilayah yang terkepung semakin memburuk.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan tentara untuk menyusun rencana evakuasi bagi lebih dari setengah dari 2,3 juta orang di Jalur Gaza yang kini berdesakan di Rafah, namun belum memberikan langkah rinci.

Dia menyarankan warga Palestina dapat dikirim ke wilayah utara Rafah yang telah dibersihkan oleh militer Israel melalui invasi darat yang didukung oleh pemboman.

Avi Dichter, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Israel, telah menyarankan daerah-daerah di sebelah barat Rafah dan kamp pengungsi al-Mawasi yang dibom di dekat pantai Mediterania, di mana banyak orang sudah berlindung.

Namun kepala bantuan kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan pada  Kamis kalau mempercayai bahwa orang-orang di Gaza dapat dievakuasi ke tempat yang aman adalah sebuah “ilusi”.

Dia juga mengatakan akan menjadi “mimpi buruk Mesir” jika warga Palestina dipaksa masuk ke Mesir.

Citra satelit menunjukkan pembangunan tembok beton sepanjang perbatasan Mesir-Gaza di dekat  Rafah pada 10 Februari 2024.
Citra satelit menunjukkan pembangunan tembok beton sepanjang perbatasan Mesir-Gaza di dekat Rafah pada 10 Februari 2024. (Maxar Technologies/Handout via Reuters)

Peringatan AS ke Israel

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas