Indeks Nikkei Jepang Capai Rekor Tertinggi Sejak 34 Tahun Lalu, Ditutup 39.098,68 Yen
Pasar saham mencapai level tertinggi baru, menetapkan tonggak baru dalam sesi perdagangan di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indeks Nikkei ditutup 39.098,68 yen pada hari terakhir transaksi minggu ini, Kamis (22/2/2024).
Ini merupakan indeks Nikkei tertinggi dalam sejarah transaksi perdagangan saham di Jepang sejak 34 tahun lalu.
Seperti diketahui, pada Jumat (23/2/2024) lalu merupakan hari libur di Jepang dalam rangka perayaan hari ulang tahun Kaisar Jepang Naruhito.
Karena itu hari terakhir transaksi ditutup pada Kamis.
Baca juga: Jepang Ajak UKM Indonesia Ikut Pameran Gift Show di Tokyo September 2024
"Pada tanggal 22 Februari, Nikkei Stock Average naik tajam, ditutup pada 39.098,68 yen, menembus level tertinggi sepanjang masa di 38.915,87 yen pada 29 Desember 1989, pada puncak ekonomi gelembung, untuk pertama kalinya dalam 34 tahun. Indeks Nikkei tersebut bukan karena ekonomi gelembung di Jepang," ungkap Ryomaru Kumagai, Wakil Presiden Daiwa Institute of Research.
Pasar saham mencapai level tertinggi baru, menetapkan tonggak baru dalam sesi perdagangan di Jepang.
"Pelaku pasar telah menunjukkan bahwa kenaikan harga saham adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor positif," tambahnya.
Tokyo Stock Exchange (TSE) atau Bursa efek Tokyo juga menyerukan reformasi pengembalian pemegang saham secara aktif.
Sementara pergerakan nilai yen mencapai sekitar 1 dolar = 150 yen saat ini.
"Kondisi keuangan akomodatif bahkan setelah berakhirnya suku bunga negatif," ungkap Bank of Japan (BoJ) atau Bank Sentral Jepang baru-baru ini.
"Didorong oleh uang asing, juga bergeser dari China, investor asing dikatakan mendorong pasar saham di Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com di BOJ.
Investor luar negeri sekarang menyumbang lebih dari 60 persen dari volume perdagangan saham Jepang, dan pengaruhnya terhadap pasar lebih besar daripada selama periode gelembung, ketika mereka berada di kisaran 10 persen.
Baca juga: Bos Perusahaan Jepang yang Diduga Menipu 930 Orang Berhasil Ditangkap di Indonesia
Menurut ringkasan oleh Bursa Efek Tokyo, investor luar negeri membeli saham Jepang untuk minggu ketujuh berturut-turut.