Hizbullah Diakui Memperburuk Situasi, Menteri Israel Ungkap Suara Hatinya yang Tak Ingin Perang
Hizbullah terus melancarkan serangan di wilayah utara Israel, sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap Hamas dan warga Gaza.
Editor: Willem Jonata
Naeem Qassem mengatakan, Israel sebelumnya mengirim delegasi melalui AS untuk berbicara dengan utusan Hizbullah.
Alih-alih berunding dan mencari solusi untuk menghentikan agresinya di Jalur Gaza, Israel justru mengancam akan melanjutkan agresinya melawan Hizbullah di Lebanon selatan.
"Ketika para utusan datang ke Lebanon, mereka berdiskusi dengan kami tentang intimidasi agresi Israel!" kata Naeem Qassem, membahas ancaman dari delegasi Israel.
"Tidak ada yang berdiskusi dengan kami bagaimana agresi dapat dihentikan, namun mereka malah memberi tahu kami bahwa agresi terhadap Gaza akan terus berlanjut dan kami menyarankan Anda jangan lanjutkan di Lebanon, karena Israel mungkin akan memperluas agresinya. Siapa yang kamu ancam? Siapa yang kamu takuti?!!!” lanjutnya.
Selama kunjungannya ke Beirut, utusan AS untuk Lebanon, Amos Hockstein, menyampaikan pesan ancaman kepada para pejabat Lebanon bahwa gencatan senjata di Gaza tidak serta merta meluas ke Lebanon.
Ia menekankan eskalasi adalah masalah yang berbahaya dan tidak akan terjadi lagi, seperti diberitakan Arabic Trend.
Pejabat Hizbullah itu juga mengusulkan untuk mengubah formula keamanan di perbatasan Lebanon-Israel.
Sebelumnya, pejuang Hizbullah di Lebanon selatan mencatat upaya dua kelompok tentara Israel yang menyusup ke Lebanon untuk menguji pertahanan Hizbullah pada 2-3 Maret 2024 malam.
Pejuang Hizbullah menghadapi mereka di tengah kelanjutan baku tembak antara tentara Israel dan Hizbullah.