Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negosiasi Buntu, Media Israel: Netanyahu Mau Tempatkan Tentara IDF di Gaza Selama 10 Tahun ke Depan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berencana untuk mempertahankan tentara Israel di Jalur Gaza selama sepuluh tahun ke depan.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Negosiasi Buntu, Media Israel: Netanyahu Mau Tempatkan Tentara IDF di Gaza Selama 10 Tahun ke Depan
Saeed Qaq/Anadolu via Getty Images
Demonstran, memegang spanduk dan bendera, berkumpul untuk melancarkan protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 02 Maret 2024. 

Hamas telah menolak untuk melepaskan sekitar 100 sandera yang disanderanya, dan sekitar 30 sandera lainnya, kecuali Israel mengakhiri serangannya, menarik diri dari Gaza dan melepaskan sejumlah besar tahanan Palestina, termasuk para pejuang yang menjalani hukuman seumur hidup.

Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan pada hari Selasa bahwa kelompoknya menginginkan gencatan senjata permanen, bukan jeda enam minggu, dan “penarikan total” pasukan Israel.

"Keamanan dan keselamatan rakyat kami hanya bisa dicapai dengan gencatan senjata permanen, diakhirinya agresi dan penarikan diri dari setiap inci Jalur Gaza," kata Hamdan di Beirut.

Baca juga: Desak Hamas soal Gencatan Senjata, Biden Sebut Israel Kooperatif: Keputusan Ada di Tangan Hamas

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak secara terbuka tuntutan tersebut dan berulang kali berjanji untuk melanjutkan perang sampai Hamas dibubarkan.

Israel ingin Hamas menyerahkan daftar tawanan yang masih hidup, serta rasio tawanan per tahanan yang diupayakan dalam setiap kesepakatan pembebasan.

Pemimpin senior Hamas, Bassem Naim mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Senin bahwa kelompoknya tidak mengetahui siapa saja tawanan yang masih hidup dan mati.

"Siapa di antara (para tawanan) yang hidup atau mati, terbunuh karena serangan atau kelaparan, kami tidak mengetahui," kata Naim.

Berita Rekomendasi

Pada pembicaraan Dialog Strategis AS-Qatar pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk menerima rencana gencatan senjata.

"Hamaslah yang harus mengambil keputusan mengenai apakah mereka siap untuk terlibat dalam gencatan senjata itu," kata Blinken.

"Qatar, Amerika Serikat, dan mitra kami akan selalu gigih untuk memastikan kesepakatan ini terwujud," lanjut Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Baca juga: Populer Internasional: Al-Quds Bom 2 Kota di Israel Pakai Roket - Rusia Diduga Dukung Hamas

Dengan berakhirnya putaran terakhir diskusi, Hamas telah mengajukan proposal yang akan didiskusikan oleh para mediator dengan Israel dalam beberapa hari mendatang.

Setidaknya 1.139 orang tewas dan sekitar 250 tawanan dalam serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

Lebih dari 100 tawanan dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 30.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas