Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deborah, Wanita Amerika Ini Terluka karena Serangan Tentara Israel di Gaza, Ingin AS Mendukung Gaza

Seorang wanita asal Amerika Serikat, Deborah Darwel mengalami langsung saat-saat dia terluka karena serangan tentara Israel.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Deborah, Wanita Amerika Ini Terluka karena Serangan Tentara Israel di Gaza, Ingin AS Mendukung Gaza
Tangkapan layar Twitter/Anadolu English
Seorang wanita asal Amerika Serikat, Deborah Darwel mengalami langsung saat-saat dia terluka karena serangan tentara Israel. Karena pengalaman yang dialaminya itu, Deborah Darwel ingin agar pemerintah Amerika Serikat lebih mendukung Gaza, bukan mendukung Israel. 

Alasannya untuk tinggal di Gaza dan tidak bepergian bersama komunitas Amerika lainnya:
“Setiap kali saya mencoba mengatakan bahwa jika saya pergi ke luar negeri, saya akan seperti burung yang berkicau sendirian,” katanya, menunjukkan bahwa dia tidak mau. untuk bertahan hidup sendirian.

“Saya benar-benar percaya bahwa setiap orang harus diperlakukan sama".

"Anda tidak dapat meninggalkan negara yang Anda yakini merupakan hak warga Palestina,” katanya.

“Saya tidak akan pernah pergi karena jika Israel ingin mengambil seluruh Gaza atau seluruh Palestina, mereka ingin semua orang pergi, jadi saya tetap tinggal karena saya tidak ingin mereka mengambil Palestina".

Darwel mengatakan dia sekarang merasa seperti orang asing di Gaza.

AS mengevakuasi ratusan warga negaranya dari Gaza selama dua bulan pertama perang Israel di wilayah kantong tersebut melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.

Orang Amerika bekerja dengan lembaga internasional dan lembaga bantuan di Gaza atau menikah dengan warga Palestina dan tinggal di wilayah pesisir.

Berita Rekomendasi

Beberapa warga Palestina yang memiliki kewarganegaraan Amerika terluka pada bulan Oktober dalam serangan yang menargetkan Kota Gaza pada awal perang.


Berada dalam Situasi Kelaparan

Sejak 7 Oktober, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza, menyebabkan puluhan ribu korban sipil, sebagian besar anak-anak dan perempuan, serta bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kehancuran infrastruktur besar-besaran, yang menyebabkan Tel Aviv harus menghadap Mahkamah Internasional. atas tuduhan "genosida".

Akibat perang dan pembatasan yang dilakukan Israel, penduduk, terutama di Gaza dan wilayah utara Gaza, berada di ambang kelaparan, di tengah kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang parah, dengan 2 juta warga Palestina mengungsi dari wilayah kantong tersebut selama 17 tahun. bertahun-tahun.

(Sumber: TRT World)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas