Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yakin AS Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah

Bagi Israel, penghentian agresi di Gaza dalam bentuk apapun, termasuk resolusi DK PBB, saat Hamas belum hancur, adalah kekalahan. AS bakal membela

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Yakin AS Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah
RONEN ZVULUN / POOL / AFP
(Kiri ke Kanan) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menghadiri konferensi pers di kantor Perdana Menteri di Yerusalem pada 25 Januari 2023. 

Yakin AS Bakal Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah

TRIBUNNEWS.COM - Para menteri Israel kabinet pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, lantang menyuarakan penolakan atas resolusi dewan keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Resolusi DK PBB itu memerintahkan agar gencatan senjata segera dilakukan di Gaza dan semua sandera perang harus dibebaskan tanpa syarat.

Baca juga: Hamas Sambut Resolusi DK PBB: Siap Bebaskan Sandera dan Letakkan Senjata, Israel Marah-Marah ke AS

Namun, para menteri Israel mengindikasikan kalau resolusi DK PBB itu akan tidak diacuhkan Tel Aviv.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich bahkan menyatakan niat Israel untuk menyerbu Rafah sudah bulat.

Dilansir JN, Smotrich menegaskan kalau mereka tidak akan menyerah pada tekanan internasional yang muncul lewat resolusi DK PBB tersebut.

Dalam penolakannya, Bezalel Smotrich menyoroti hubungan Israel yang kuat dan erat dengan Amerika Serikat (AS).

Berita Rekomendasi

Smotrich juga menekankan kalau kerja sama militer antara Israel-AS sejak awal perang mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, lapor Al-Ghad.

Baca juga: Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Seluruh Pangkalan Militer AS di Dunia Kirim Senjata ke Israel

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir (Times of Israel)

Ben-Gvir: Menunggu Adalah Kesalahan Besar

Surat kabar Israel Maariv juga mengabarkan penolakan dariMenteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir terkait resolusi DK PBB yang mendesak gencatan senjata segera di Gaza.

Ben-Gvir menyerukan agar pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera menginvasi Rafah dalam niatan memberangus kekuatan Hamas di sana.

Seruan Ben-Gvir merujuk pada dikeluarkannya resolusi dewan keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memerintahkan gencatan senjata segera di Gaza dan pembebasan tanpa syarat semua sandera dan tawanan perang.

Surat kabar Maariv mengutip pernyataan Itamar Ben-Gvir, menyebut, menunda penyerbuan ke Rafah adalah hal keliru yang dilakukan Israel cuma karena mengutamakan aspek diplomatik.

Baca juga: Bagi-Bagi Senjata, Ben Gvir Berkoar Israel Sudah Persenjatai 100.000 Pemukim Yahudi Sejak 7 Oktober

"Ternyata menunggu adalah kesalahan besar dan kita harus menyerang Rafah sekarang," kata Ben-Gvir.

Dia juga mendukung langkah Benjamin Netanyahu yang batal mengirim delegasi Israel ke Washington, Amerika Serikat (AS) seusai negara sekutu utama Tel Aviv itu tidak memberikan veto terhadap resolusi DK PBB yang memerintahkan gencatan segera di Gaza.

"Adalah baik bahwa Benjamin Netanyahu memutuskan untuk tidak mengirim delegasi ke Washington," kata Ben-Gvir.

Israel marah kepada AS karena memilih abstain dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) perihal resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza.

Segera setelah resolusi itu disahkan, Israel membatalkan kunjungan delegasi Israel ke Washington, AS.

Israel mengatakan keputusan abstain AS itu telah ”menyakiti” upaya Israel dalam perang di Gaza dan upaya negara itu untuk membebaskan sandera.

“Itu adalah kemunduran yang jelas dari sikap konsisten AS,” ujar kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin, (25/3/2024), dikutip dari Vanguard.

Di sisi lain, AS menegaskan bahwa keputusan abstainnya tidak mengubah kebijakan yang telah diambil perihal perang di Gaza.

Meski demikian, negara yang dipimpin Presiden Joe Biden itu dalam beberapa pekan belakangan terlihat makin menekan Israel.

Sebelumnya, AS telah beberapa kali memveto resolusi DK PBB tentang gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: Pejabat Senior Hizbullah: AS Merayu, Kami Menolak, Israel Tak Punya Kemampuan untuk Serang Lebanon

Gambar ini diambil saat tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada tanggal 8 Februari 2024, menunjukkan tentara Israel berjaga di Kota Gaza, di tengah-tengah berlangsungnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar ini diambil saat tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada tanggal 8 Februari 2024, menunjukkan tentara Israel berjaga di Kota Gaza, di tengah-tengah berlangsungnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

Tak Akan Berhenti Hingga Hamas Hancur

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz juga menyuarakan secara lantang penolakan negaranya terhadap resolusi DK PBB.

Dia mengatakan, pemerintah Israel tidak akan mematuhi resolusi yang diadopsi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang meminta gencatan senjata selama Ramadhan di Jalur Gaza.

Ia mengatakan DK PBB tidak bisa menghalangi tujuan Israel untuk menghancurkan gerakan Palestina, Hamas di Jalur Gaza.

"Negara Israel tidak akan gencatan senjata. Kami akan menghancurkan Hamas, dan akan terus berperang sampai seluruh sandera kembali ke rumah," kata Israel Katz dalam pernyataan di akun X miliknya, Senin (25/3/2024).

Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan menyatakan, resolusi PBB hanya akan melemahkan upaya untuk mengamankan pembebasan sandera Israel dari Jalur Gaza.

Gilad Erdan merasa tidak terima dengan keputusan DK PBB dan membandingkan sikap PBB terhadap penembakan massal di Moskow pada 22 Maret 2024 lalu, yang mendapat kecaman keras.

Menurutnya, DK PBB tidak mengecam Hamas yang saat ini masih menahan kurang lebih 136 sandera.

(oln/jn/khbrn/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas