Iran Bersumpah akan Membalas, 6 Rudal dari Pesawat F-35 Israel Hantam Konsulat Iran di Damaskus
Gedung konsulat Iran yang berdekatan dengan kedutaan Iran di Damaskus dihancurkan oleh serangan udara yang diduga oleh Israel.
Penulis: Muhammad Barir
Rezim Iran mengirimkan pesan khusus ke Amerika Serikat melalui kedutaan Swiss di Teheran. Komando regional Pasukan Quds menjanjikan pembalasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad berkata, "Kami mengutuk keras serangan teroris keji yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan sejumlah orang tak berdosa."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengutuk keras serangan tersebut. Ia menggambarkannya sebagai "pelanggaran berat" terhadap Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961 dan menyerukan komunitas internasional dan PBB untuk "mengecam keras tindakan tersebut dan harus mengambil tindakan yang diperlukan terhadap penyerang".
Uni Emirat Arab mengutuk serangan tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri.
Federasi Rusia mengutuk serangan tersebut, dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri yang menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Pakistan mengutuk serangan tersebut, dan Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menggambarkannya sebagai pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Oman mengutuk serangan itu, dan Kementerian Luar Negeri mengecamnya sebagai pelanggaran hukum internasional.
Kecaman dikeluarkan oleh Arab Saudi, dan Kementerian Luar Negeri menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran hukum diplomatik internasional.
Iran Tuduh Israel Pelakunya
Pengawal Revolusi Iran mengatakan tujuh petugas tewas dalam serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Brigjen Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Pasukan elit Quds, dan Brigjen Mohammad Hadi Haji-Rahimi, wakilnya, termasuk di antara korban tewas.
Pemerintah Iran dan Suriah mengutuk serangan tersebut, yang menghancurkan sebuah gedung di sebelah kedutaan Iran.
Militer Israel mengatakan tidak mengomentari laporan media asing.
Namun, mereka mengakui melakukan ratusan serangan dalam beberapa tahun terakhir terhadap sasaran di Suriah yang dikatakan terkait dengan Iran dan kelompok bersenjata sekutunya yang dipersenjatai, didanai dan dilatih oleh Garda Revolusi.
Serangan Israel dilaporkan telah ditingkatkan sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober tahun lalu, sebagai respons terhadap serangan lintas batas di Israel utara oleh Hizbullah dan kelompok lain yang didukung Iran di Lebanon dan Suriah.
Namun serangan hari Senin ini akan dilihat sebagai eskalasi yang serius.
Israel tampaknya menguji tekad Iran dan sekutunya serta memberi isyarat bahwa mereka serius dalam meningkatkan tekanan terhadap musuh-musuh mereka.
Israel melihat fakta bahwa Iran dan Hizbullah tidak melakukan upaya sekeras yang diperkirakan beberapa orang. Sekarang mereka akan melihat apakah Iran dan Hizbullah akan melakukan perlawanan.
Akan ada respons, tapi mungkin bukan respons yang diharapkan masyarakat. Bukannya rudal, ini mungkin semacam serangan siber.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan pesawat Israel menargetkan gedung konsulat Iran, yang berada di jalan raya di distrik Mezzeh barat Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki sekitar pukul 17:00 waktu setempat (14:00 GMT) pada hari Senin.
Pertahanan udara Suriah menembak jatuh beberapa rudal yang mereka luncurkan, namun rudal lainnya berhasil menembus dan “menghancurkan seluruh bangunan, membunuh dan melukai semua orang di dalamnya”, tambah kementerian itu.
Kementerian mengatakan upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi jenazah dan menyelamatkan korban luka dari bawah reruntuhan, tanpa menyebutkan berapa banyak korban atau menyebutkan nama mereka.
(Sumber: theguardian, Anadolu Ajansı, BBC)