Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Bunuh 7 Staf World Central Kitchen, Australia-Spanyol: Dalih Netanyahu Tak Bisa Diterima

Australia dan Spanyol mengecam Israel karena membunuh 7 staf World Central Kitchen. Mereka menyebut dalih Netanyahu tidak bisa diterima.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Israel Bunuh 7 Staf World Central Kitchen, Australia-Spanyol: Dalih Netanyahu Tak Bisa Diterima
BORJA PUIG DE LA BELLACASA / LA MONCLOA / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah), Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo (kiri) dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bertemu di Jerusalem, pada 23 November 2023. -- Australia-Spanyol kecam Israel yang bunuh 7 staf WCK. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengecam alasan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terhadap serangan rudal Israel yang membunuh 7 staf World Central Kitchen di Jalur Gaza, Senin (1/4/2024) malam.

Warga negara Australia, Lalzawmi "Zomi" Frankcom (43), termasuk dalam tujuh korban yang dibunuh Israel.

Anthony Albanese mengatakan penjelasan Israel mengenai pembunuhan itu tidak dapat diterima.

“Kita harus bertanggung jawab atas bagaimana hal ini terjadi, dan yang kurang baik adalah pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan, termasuk mengatakan bahwa masalah tersebut hanyalah produk dari perang," kata Anthony Albanese di Sydney, Australia, Kamis (4/4/2024), dikutip dari Al Arabi.

Komentar Perdana Menteri Australia itu merujuk pada pernyataan Netanyahu dalam sebuah video setelah pembunuhan itu.

Netanyahu membenarkan apa yang dilakukan tentaranya dengan mengatakan, "Ini mungkin terjadi dalam perang," sementara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pembunuhan itu tidak disengaja.

Bahkan kemarin, Anthony Albanese menelepon Netanyahu untuk mengutuk pemboman yang menewaskan warga negaranya.

Berita Rekomendasi

“Saya mengungkapkan kemarahan dan keprihatinan Australia atas pembunuhan warga negara kami, melalui panggilan telepon dengan Netanyahu," katanya melalui akun X, Kamis.

Anthony Albanese itu ingin transparansi dan akuntabilitas penuh dari Israel mengenai pembunuhan pekerja bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Ia menyerukan Israel mengizinkan lebih banyak bantuan tiba di Jalur Gaza, dengan aman.

Sebelumnya, Israel menembakkan rudal ke arah mobil staf World Central Kitchen di Jalur Gaza, yang menewaskan Saifeddin Issam Ayad Abutaha (25) dari Palestina; tiga korban dari Inggris yaitu John Chapma (57), James "Jim" Henderson (33), dan James Kirby (47); Damian Sobol (35) dari Polandia; Jacob Flickinger (33) dari AS dan Kanada; dan Lalzawmi "Zomi" Frankcom (43) dari Australia, seperti diberitakan ABC News.

Baca juga: 196 Relawan Pekerja Kemanusiaan Tewas di Gaza Kata PBB, Terbaru 7 Relawan World Central Kitchen

Spanyol Minta Penjelasan Detail dari Israel

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan Netanyahu harus menjelas lebih detail mengenai alasan penargetan mobil staf Worls Central Kitchen.

Sebelumnya, Israel menargetkan mobil tersebut dan meluncurkan drone yang menembakkan tiga rudal.

Israel menembak mereka, padahal pihak World Central Kitchen telah berkoordinasi dengan tentara Israel untuk melalui jalur "aman" yang dijanjikan Israel.

Pedro Sanchez menegaskan bahwa alasan Benjamin Netanyahu atas pembunuhan itu tidak memadai dan tidak dapat diterima.

"Kami sedang menunggu penjelasan yang lebih rinci dan komprehensif dari Israel," kata Pedro Sanchez.

"Setelah itu, kita akan lihat sikap seperti apa yang akan kita ambil terhadap pemerintahan Netanyah," lanjutnya.

Di sisi lain, Pedro Sanchez memperbarui dukungan Spanyol terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Ia juga menyerukan diselenggarakannya konferensi perdamaian internasional berdasarkan solusi dua negara, yang ia gambarkan sebagai “kunci” untuk menyelesaikan permasalahan antara Israel dan Palestina.

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.037 jiwa dan 75.668 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (5/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas