Siap Gebuk Israel, Iran Sebut PBB Bisa Cegah dengan Satu Syarat, Apa?
Iran menyebut serangan balasan Iran ke Israel itu bisa saja dihindari seandainya Dewan Keamanan PBB melakukan satu hal
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
Adapun dalam rapat DK PBB pada hari Selasa (10/4/2024), utusan AS mengecam aktivitas proksi-proksi Iran di Timur Tengah.
AS juga memperingatkan AS untuk tidak menargetkan pasukan AS dalam serangan balasan yang akan dilancarkannya terhadap Israel.
Dikutip dari Iran International, pada masa terdahulu DK PBB sudah pernah mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap serangan di kantor kedutaan.
Uni Eropa pada hari Rabu mengencam serangan di Kedutaan Iran. Organisasi itu menyebut staf dan kantor kedutaan harus dihormati serta meminta negara-negara untuk menahan diri.
Sementara itu, AS mengatakan pihaknya belum mengonfirmasi status gedung di Damaskus yang diserang Israel.
Namun, AS mengaku akan prihatin jika yang diserang itu benar-benar gedung diplomatik.
Di sisi lain, Israel hingga kini belum mengaku berada di balik serangan yang menewaskan tujuh anggota Pasukan Garda Revolusi Iran itu.
Oleh Iran, Israel dituding telah melanggar Piagam PBB, hukum internasional, dan sejumlah konvensi.
Baca juga: Apa yang Kita Tahu Tentang Iran? Sabar Balas Serangan Demonstratif Israel
Kini Israel tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman serangan balasan Iran.
TRT World melaporkan Israel sedang menguatkan pertahana udaranya dan menangguhkan cuti untuk personel tempurnya.
Sementara itu, Rusia meminta Iran dan Israel untuk menahan diri. Sebelumnya, Rusia juga memperingatkan warga Rusia agar tidak pergi ke wilayah Israel, Lebanon, dan Palestina.
Seperti Rusia, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, lewat media sosial X mengimbau kedua pihak menahan diri.
Maskapai Lufthansa dari Jerman mengatakan telah memperpanjang penangguhan penerbangan ke Iran.
"Menghindari meningkatnya eskalasi regional harus menjadi kepentingan setiap orang. Kami mengimbau setiap tokoh di kawasan itu untuk bertindak secara bertanggung jawa dan menahan diri secara maksimal," kata Baerbock
(Tribunnews/Febri)