New York Times: Realitas Timur Tengah Tak Dapat Disangkal, Bentrokan Makin Sulit Dibendung
Laporan New York Times menyororti realitas Timur Tengah yang semakin tidak dapat disangkal bahwa bentrokan yang terjadi makin sulit untuk dibendung.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Ketidaknyamanan para pemimpin Arab semakin meningkat dengan adanya serangan Israel di Gaza," kata Renad Mansour, peneliti senior di program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House.
Perang di Gaza dimulai, menyeret negara-negara Teluk, bersama dengan Mesir dan Yordania, lebih langsung ke dalam dinamika konflik yang sangat ingin mereka hindari.
Pada hari Minggu (14/4/2024), pemerintah Yordania mendapat kecaman tajam baik dari dalam negeri maupun dari negara-negara Arab tetangganya karena menembak jatuh setidaknya satu rudal Iran yang ditujukan ke Israel.
Mantan menteri informasi Yordania, Samih al-Maaytah, membela keputusan tersebut.
“Tugas Yordania adalah melindungi tanah dan warganya,” kata al-Maaytah.
“Apa yang dilakukan Jordan kemarin hanyalah melindungi wilayah udaranya.”
Dikutip dari Times of Israel, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan Iran, merupakan serangan langsung pertama Republik Islam terhadap Israel.
Selama agresi tersebut, 170 drone diluncurkan bersama dengan 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik.
Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari mengklaim bahwa 99 persen dari 300 atau lebih proyektil yang ditembakkan Iran ke Israel semalam telah dicegat oleh pertahanan udara.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)