Profil Kepala Intelijen Israel, Mayjen Aharon Haliva
Simak profil Kepala Intelijen Israel, Aharon Haliva dalam artikel berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Setelahnya, ia ditunjuk untuk bergabung dalam Operasi Penjaga Tembok dan menyelesaikan posisinya pada 9 Juni 2021.
Pada 5 Oktober 2021, ia diangkat menjadi Kepala Direktorat Intelijen Militer, menurut laman resmi IDF.
Haliva menyebut Israel memiliki kepentingan keamanan dalam menstabilkan Otoritas Palestina untuk mengurangi terorisme.
Ia juga memperkirakan Operasi Penjaga Tembok akan membawa perdamaian jangka panjang mengingat proses stabilisasi ekonomi yang dia identifikasi di Jalur Gaza.
Gagal Hadapi Serangan Hamas
Malam sebelum serangan mendadak Hamas terhadap Israel, yang dimulai pada pagi hari tanggal 7 Oktober 2023, Haliva mendapat informasi terbaru tentang aktivitas yang tidak biasa oleh Hamas.
Namun, dia memperkirakan itu adalah latihan dan merekomendasikan menunggu pagi hari sebelum mengambil tindakan.
Sekitar 1.400 tentara Israel dan warga sipil tewas setelah Hamas menghujni Tel Aviv dengan 500 roket pada hari itu.
Pada 17 Oktober 2023, ia mengeluarkan surat kepada tentaranya, di mana ia menulis tentang kegagalan memperingatkan serangan mendadak terhadap Israel
"Kami gagal dalam misi terpenting kami, dan sebagai kepala Direktorat Intelijen IDF saya memikul tanggung jawab penuh atas kegagalannya," katnya, Times of Israel melaporkan.
Pada 22 April 2024, ia mengundurkan diri dari jabatan Kepala Direktorat Intelijen IDF, Al Arabiya melansir.