Israel Klaim Siap Evakuasi Warga Palestina dari Rafah ke Khan Younis, Berencana Lancarkan Serangan
Warga sipil dilaporkan akan dipindahkan dari Rafah ke kota terdekat Khan Younis.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Sementara itu, para pejabat AS telah mengindikasikan bahwa mereka akan siap menerima serangan IDF di Rafah jika Israel berhasil mengevakuasi warga sipil di sana dengan aman dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan mereka.
Dalam komentar terbarunya, Miller menolak anggapan adanya kemungkinan bahwa AS dapat mendukung invasi besar-besaran di Rafah.
“Kami ingin melihat orang-orang dapat meninggalkan Rafah untuk kembali ke rumah mereka – jika memang ada – dan ke lingkungan mereka serta mulai membangun kembali rumah mereka."
"Kami ingin melihat masyarakat Palestina di Gaza memulai kembali kehidupan mereka dan membangun kembali kehidupan mereka dan pada akhirnya mengakhiri konflik ini,” ujar Miller.
Serangan Israel di Rafah
Pada Sabtu (20/4/2024), serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kota Rafah paling selatan Gaza menewaskan 10 orang, termasuk enam anak-anak, kata otoritas rumah sakit.
Israel telah melancarkan serangannya selama hampir tujuh bulan di wilayah Palestina yang terkepung.
Pemakaman diadakan pada hari Sabtu bagi mereka yang tewas dalam serangan mematikan di lingkungan Tal as-Sultan di Rafah barat malam sebelumnya, menurut pertahanan sipil Gaza.
Di Rumah Sakit al-Najjar, lokasi kamar mayat utama di kawasan itu, para kerabat menangis dan memeluk jenazah anak-anak yang diselimuti kain putih.
Baca juga: AS Dituduh Miliki Standar Ganda soal Dugaan Pelanggaran HAM oleh Israel, Blinken Langsung Bantah
Korban tewas termasuk Abdel-Fattah Sobhi Radwan, istrinya Najlaa Ahmed Aweidah dan ketiga anak mereka, menurut saudara iparnya Ahmed Barhoum.
Barhoum kehilangan istrinya, Rawan Radwan, dan putri mereka yang berusia lima tahun, Alaa.
“Ini adalah dunia yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan moral,” kata Barhoum, Sabtu, dikutip dari Al Jazeera.
“Mereka mengebom sebuah rumah yang penuh dengan pengungsi, perempuan dan anak-anak. Satu-satunya martir adalah perempuan dan anak-anak," lanjutnya.
Diketahui, Israel telah menjanjikan invasi besar-besaran ke Rafah.
Kota itu menampung lebih dari separuh populasi Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa dan merupakan satu-satunya wilayah di wilayah tersebut yang sejauh ini luput dari serangan pasukan darat Israel.