AS Kepanasan saat Iran Dekati Rusia, Korea Utara, Pakistan, dan Sri Lanka
AS menyatakan prihatin saat Iran mendekati Rusia, Korea Utara, Pakistan dan Sri Lanka setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi kunjungi sejumlah negara.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Iran semakin mempererat hubungannya dengan Rusia saat Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa memberi ancaman akan mengucilkan Iran melalui sanksi.
Iran baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan Rusia pada Rabu (24/4/2024).
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, dan timpalannya dari Rusia, Nikolai Patrushev, menandatangani MoU di sela-sela forum keamanan di MoU Saint Petersburg, Rusia, kemarin.
Sebelumnya, pihak Iran mengajukan proposal kepada Rusia untuk mengurangi dampak doktrin sepihak dari Barat terhadap keamanan informasi dan meningkatkan keragaman lembaga internasional terkait hal itu, seperti diberitakan IRNA.
Korea Utara
Selain Rusia, Iran juga mendekati Korea Utara dengan mengirim delegasi ekonomi Korea Utara ke Iran pada Selasa (23/4/2024), menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) kemarin.
Delegasi itu dipimpin oleh Menteri Hubungan Ekonomi Eksternal Korea Utara Yun Jung Ho, yang merupakan kunjungan pertama pihak Korea Utara ke Iran dalam empat tahun terakhir.
KCNA tidak merinci apa yang akan dibahas dalam pertemuan itu.
Sementara itu media Barat mencurigai Iran dan Korea Utara selama bertahun-tahun melakukan kerja sama dalam pengembangan rudal.
Pakistan
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengunjungi Pakistan pada 22-24 April 2024 dan baru saja kembali ke Iran setelah kunjungannya ke Sri Lanka kemarin.
Baca juga: Anggota Parlemen Iran Yakin Serangan ke Israel Bisa Satukan Warga dan Tarik Investasi Asing
Ia disambut oleh para pemimpin militer dan menteri perumahan Pakistan.
Kantor luar negeri Pakistan mengatakan Iran dan Pakistan sepakat untuk bekerja sama di sektor energi termasuk perdagangan listrik, jalur transmisi listrik, dan proyek pipa gas Iran-Pakistan.
Meski diperingatkan oleh AS, Pakistan tetap menjalin kerja sama dengan Iran dalam pertemuan kemarin.
“Kami menyarankan siapa pun yang mempertimbangkan kesepakatan bisnis dengan Iran untuk mewaspadai potensi risiko sanksi. Namun pada akhirnya, pemerintah Pakistan dapat berbicara mengenai kebijakan luar negeri mereka sendiri,” kata juru bicara Gedung Putih, Vedant Patel, dalam jumpa pers, Rabu.
Sri Lanka
Dalam agendanya minggu ini, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Sri Lanka.