AS Pamer Penampakan Dermaga Apung Rp 5,2 Triliun di Pantai Gaza, Percepatan Bantuan atau Pengusiran?
AS punya segala kemampuan yang dibutuhkan agar Israel membuka blokade jalur darat bagi Gaza. Pembangunan dermaga apung cuma topeng buat pengusiran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AS Pamer Penampakan Dermaga Apung Rp 5,2 Triliun di Pantai Gaza, Percepatan Bantuan atau Pengusiran?
TRIBUNNEWS.COM - Komando Pusat Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Selasa (30/4/2024) menerbitkan gambar pertama dermaga angkatan laut, yang mulai dibangun di lepas pantai Gaza.
Komando Pusat Angkatan Darat AS mengatakan dalam sebuah postingan di akun “X” kalau dermaga apung ini bertujuan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.
Baca juga: Front Populer Pembebasan Palestina: Tentara Inggris yang Injakkan Kaki di Gaza Target Sah Perlawanan
“Dermaga angkatan laut akan mendukung upaya yang bertujuan untuk mengirimkan bantuan kepada warga sipil di Jalur Gaza,” kata mereka di X, dikutip Selasa.
Sebelumnya pada Senin, Pentagon mengatakan kalau biaya pembangunan dermaga tidak akan kurang dari 320 juta dolar AS atau setara Rp 5,2 triliun.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan, angka itu merupakan perkiraan kasar untuk proyek dermaga apung tersebut, termasuk pengangkutan peralatan dan bagian dermaga dari Amerika Serikat ke pantai Gaza, selain operasi konstruksi dan pengiriman bantuan.
Berdasarkan rencana militer AS, bantuan tersebut akan dimuat ke kapal komersial di Siprus untuk diangkut ke dermaga apung.
Palet tersebut akan dimuat ke truk, yang selanjutnya akan dimuat ke kapal yang lebih kecil menuju jembatan logam terapung dua jalur.
Jembatan sepanjang 550 meter ini akan dihubungkan ke pantai oleh Pasukan Pertahanan Israel.
Seorang pejabat militer Amerika menyatakan, unit teknik Angkatan Darat AS bekerja sama dengan unit teknik Angkatan Darat Israel dalam beberapa minggu terakhir untuk berlatih memasang jembatan, melalui latihan di pantai Israel di pesisir pantai.
Pelabuhan baru ini terletak tepat di barat daya Kota Gaza, sedikit di utara jalan yang membelah Gaza, yang dibangun tentara Israel selama pertempuran melawan Hamas.
Daerah tersebut merupakan bagian terpadat di Jalur Gaza sebelum serangan darat Israel yang mendorong lebih dari satu juta orang mengungsi ke kota Rafah di selatan.
Baca juga: Israel Belah Gaza Jadi Dua, Pasang Pembatas di Persimpangan Gaza antara Utara dan Selatan
Saat ini terdapat posisi militer Israel di kedua sisi dermaga yang awalnya dibangun oleh organisasi World Central Kitchen dari reruntuhan bangunan yang dihancurkan Israel.
Upaya ini dihentikan setelah serangan udara Israel menewaskan 7 pekerja organisasi tersebut pada tanggal 1 April ketika para korban dari WCK bepergian dengan kendaraan yang ditandai secara jelas selama misi pengiriman yang disahkan oleh otoritas Israel.